
Ribuan Pegawai Produksi iPhone Kabur, Ini Sebabnya
Ribuan pegawai Foxconn, China melarikan diri dari kompleks pegawai untuk menghindari penguncian di Zhengzhou, Provinsi Henan, Tiongkok.

Karyawan Foxconn naik bus antar-jemput untuk pulang. Bus antar-jemput telah diatur oleh otoritas setempat untuk memfasilitasi perjalanan karyawan Foxconn ke kota asal mereka. Sebanyak 200.000 pegawai Foxconn, China nekat melarikan diri dari kompleks pegawai untuk menghindari lockdown yang telah diberlakukan selama berhari - hari di dalam fasilitas luas perusahaan. (VCG/VCG via Getty Images)

Karyawan Foxconn menunggu untuk naik bus antar-jemput untuk pulang. Foxconn adalah perusahaan yang merupakan vendor Apple, untuk memproduksi telepon pintar iPhone di China. Para pegawai Foxconn berjalan kaki menuju kampung halamannya di Hebi sepanjang malam. Mereka nekat melarikan diri dari fasilitas Foxconn di Zhengzhou, grup terbesar di China daratan yang berbasis di Taiwan. (VCG/VCG via Getty Images)

Sejak pertengahan Oktober, Foxconn telah bergulat dengan wabah Covid-19 di fasilitasnya di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan di Cina tengah. Pekerja terpaksa dikunci untuk menghentikan penyebaran virus corona ke luar area tersebut. Foxconn telah berulang kali menahan diri untuk tidak mengungkapkan berapa jumlah kasus yang telah terinfeksi. (VCG/VCG via Getty Images)

Anggota staf bekerja di titik layanan untuk menyediakan air dan makanan bagi karyawan Foxconn sebelum keberangkatan mereka. Setiap kali kasus positif atau yang dicurigai ditemukan di jalur produksi, akan ada siaran publik, tetapi pekerjaan terus berlanjut, katanya kepada Reuters. (VCG/VCG via Getty Images)

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Apple pemasok Foxconn mengatakan bahwa laporan bahwa 20.000 staf telah didiagnosis Covid adalah tidak benar. Pada hari Minggu sore, perusahaan mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan email bahwa para pekerja diizinkan untuk kembali ke kota asal jika mereka mau. Akibat pembatasan tersebut, produksi iPhone oleh Apple diperkirakan turun 30 persen pada November ini. (VCG/VCG via Getty Images)