Shell Akuisisi EcoOils Perusahaan Pengolah Limbah Sawit

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
01 November 2022 14:35
FILE PHOTO: A Shell logo on a fuel pump at a petrol station in Warsaw, Poland, June 1, 2017. REUTERS/Kacper Pempel - RC11BE51B500/File Photo
Foto: Shell (REUTERS/Kacper Pempel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Shell Eastern Petroleum (Pte) Ltd anak usaha dari Royal Dutch Shell plc baru saja mengakuisisi EcoOils, perusahaan pengolah limbah minyak sawit yang berbasis di Asia.

Proses akuisisi tersebut merupakan bagian dari ambisi Shell untuk meningkatkan produksi bahan bakar rendah karbon yang berkelanjutan untuk sektor transportasi, termasuk bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.

Adapun akuisisi ini akan mencakup 100% anak perusahaan EcoOils di Malaysia dan 90% anak perusahaannya di Indonesia. Meski demikian, perusahaan tak merinci seberapa besar nilai investasi tersebut.

EcoOils sendiri menggunakan teknologi daur ulang untuk mengurangi limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang menghasilkan spent bleaching earth oil, bahan baku biofuel yang diakui secara internasional dan dapat digunakan untuk produksi bahan bakar rendah karbon yang berkelanjutan.

"Akuisisi ini memberikan akses aman ke bahan baku canggih yang diakui dan dapat digunakan di fasilitas bahan bakar nabati Shell untuk memenuhi tujuan itu," ujar Senior Vice President for Low Carbon Fuels Sinead Lynch dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).

Lebih lanjut, Lynch menegaskan akuisisi ini menggarisbawahi transformasi bisnis Shell yang sedang berlangsung. Terutama di saat perusahaan berusaha untuk memberikan lebih banyak solusi energi rendah karbon kepada para pelanggan sebagai bagian dari perjalanan dekarbonisasi mereka.

Adapun bahan bakar rendah karbon akan membantu memenuhi permintaan solusi dekarbonisasi yang terus meningkat dari pelanggan di sektor transportasi, termasuk sektor yang sulit di dekarbonisasi seperti penerbangan.

Sebagai informasi, bahan bakar penerbangan berkelanjutan saat ini menyumbang sekitar 0,1% dari bahan bakar penerbangan global. Sementara pada 2030 mendatang Shell bertujuan untuk memiliki setidaknya 10% dari penjualan bahan bakar penerbangan globalnya sebagai bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga BBM Shell Naik Lagi Rp 18.500/Liter Per 1 Juli 2022!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular