
Cerita WNI Saksi Tragedi Itaewon: Itu Sangat Memilukan

Jakarta, CNBC Indonesia - Tragedi Itaewon yang terjadi pada Sabtu menjadi salah satu kejadian mematikan dalam sejarah Korea Selatan (Korsel). Dalam insiden berdesakan dan terinjak-injak saat pesta Halloween itu, sekitar 150 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Saat kejadian, banyak warga lokal dan asing memadati wilayah yang terkenal dengan kehidupan malamnya itu. Salah satunya adalah WNI bernama Beta Bayusantika.
Kepada media Korsel Korea Times, Beta mengatakan dirinya berada di sana untuk dapat mengunjungi Itaewon yang diketahuinya melalui drama 'Itaewon Class'. Ia juga sangat ingin merasakan lingkungan multikultural di pusat kota Seoul yang terkenal dengan perayaan Halloween tahunannya itu.
"Saya kesana mungkin jam 9 sampai 10 malam di Stasiun Itaewon," kata mahasiswa master di Universitas Hanyang itu saat wawancara telepon dikutip Selasa (1/11/2022).
"Itu sangat ramai. Dari sudut gang, kami melihat banyak orang berusaha keluar dari sana. Itu sangat memilukan," tambahnya.
Ia pun mengaku mendengar banyak orang berteriak tolong. Ia juga menceritakan bagaimana polisi mengevakuasi korban.
"Saya mendengar orang berkata 'Tolong! Tolong! Tolong!' dalam bahasa Korea," ujarnya.
"Petugas pemadam kebakaran dan polisi ada di sana, mencoba mengevakuasi banyak orang dari kerumunan. Banyak orang melakukan CPR," katanya.
Pada hari Minggu, sehari setelah tragedi itu, kawasan itu dipadati oleh beberapa warga, pejalan kaki dan korban yang masih ada sejak malam sebelumnya. Orang-orang yang cemas juga berkumpul di belakang garis polisi di seberang jalan untuk menunggu kabar terbaru.
Menurut polisi, hingga Minggu pukul 10 malam, sedikitnya 154 orang tewas, termasuk 26 warga negara asing dari 14 negara yakni Iran, China, Uzbekistan, Rusia, Amerika Serikat, Prancis, Vietnam, Norwegia, Kazakhstan, Sri Lanka, Thailand dan Austria. Dari 133 orang yang terluka, 15 di antaranya adalah warga negara asing.
Saat kejadian, diperkirakan 100.000 orang mengunjungi daerah tersebut. Tragedi itu sendiri adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut banyak pembatasan Covid-19.
Dalam beberapa video, sebagian besar orang di jalanan mengenakan kostum spesial sambil berdesakan dengan para pengunjung lainnya. Sementara itu, sebuah rumor juga berkembang terkait mengapa begitu banyak orang yang datang di wilayah Itaewon selain status wilayah itu yang beken menjadi tempat hiburan malam.
Laporan dari Koreaboo mengatakan para warga yang berbondong-bondong kesana telah mendapatkan beberapa informasi terkait kehadiran seorang selebriti yang identitasnya dirahasiakan. Selain itu, ada juga yang mengabarkan terkait adanya pembagian permen yang dicampur dengan narkoba dalam kejadian itu.
Namun hingga saat ini laporan dan hubungan antara narkoba dengan kejadian itu masih belum dapat terverifikasi.
Dengan adanya kejadian ini, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan darurat dan mendesak para pejabat untuk mengidentifikasi korban tewas sesegera mungkin.
Yoon juga berjanji untuk menerapkan langkah-langkah baru untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi, dengan mengatakan pemerintah akan "melakukan inspeksi darurat tidak hanya untuk acara Halloween tetapi juga untuk festival lokal dan mengelolanya secara menyeluruh sehingga dilakukan dengan tertib dan aman".
Pemerintah juga akan memberikan perawatan psikologis dan dana untuk keluarga yang meninggal dan terluka. Pihak berwenang telah menyatakan masa berkabung nasional hingga 5 November, dan menetapkan distrik Yongsan-gu, tempat Itaewon berada, sebagai daerah bencana khusus.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 100.000 Orang di Gang Sempit Itaewon Jatuh Seperti Domino