The Fed Masih Ngebut Kerek Suku Bunga, BI Ikut Tancap Gas?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Senin, 31/10/2022 20:10 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan kembali menggelar rapat FOMC pada 1-2 November atau Selasa dan Rabu waktu setempat pekan ini.

Pasar berekspektasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) pada rapat pekan ini. Bagaimana dengan Bank Indonesia?

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menjelaskan, dalam menentukan suku bunga BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR), bank sentral akan melihat tiga hal.


Pertama, dalam menentukan BI7DRR, bank sentral akan tetap menjaga stabilitas rupiah, mengutamakan mekanisme pasar, BI pun akan tetap menjalankan triple intervention.

Triple intervention adalah intervensi yang dilakukan BI pada Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), pasar spot, sampai ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).

"Dan Alhamdulillah terbukti, implikasi dari pelemahan rupiah dan penurunan cadangan devisa yang relatively terbatas," jelas Edi kepada CNBC Indonesia, Senin (31/10/2022).

Hal berikutnya, dalam menentukan suku bunga BI7DRR, otoritas moneter akan tetap menjadikan momentum pertumbuhan ekonomi.

"Ini penting, karena seketika nanti terjadi turning point, maka saya punya keyakinan, investor akan mencari negara-negara yang fundamentalnya dalam kondisi baik," kata Edi melanjutkan.

Hal terakhir yang menjadi pertimbangan BI dalam menentukan suku bunga yakni, bagaimana upaya BI dalam melakukan pendalaman pasar keuangan bersama otoritas terkait seperti Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan otoritas terkait lainnya.

Terutama, kata Edi terkait dengan instrumen hedging dan instrumen-instrumen yang dapat mengurangi ketergantungan kita terhadap dolar AS.

"Dalam dua tahun terakhir kami terus mengkampanyekan LCS (Local Currency Settlement) agar transaksi dengan negara-negara lain terutama negara tetangga tidak menggunakan dolar AS, tapi menggunakan mata uang masing-masing," jelas Edi.

"Ini tentu kita galakan untuk bisa menjaga, salah satunya menjaga dari hantaman penguatan dolar AS," kata Edi lagi.

Untuk diketahui, Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan per Oktober 2022 sebesar 50 basis poin dengan total kenaikan selama tiga bulan terakhir 125 bps menjadi 4,75%,


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Suku Bunga The Fed Turun, Trump Ingin Ganti Jerome Powell