
Bukan Sekali, Jokowi Sedih Gara-Gara Kelakuan Orang Kaya RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih banyak orang kaya Indonesia yang berobat pergi ke luar negeri, mulai dari Malaysia, Singapura hingga Eropa. Rasa sedih Jokowi ini bukan sekali disampaikannya.
Ia beranggapan seharusnya pengobatan bisa dilakukan di dalam negeri sendiri. Apalagi, uang yang keluar dan berputar di luar negeri untuk pengobatan tersebut mencapai ratusan triliun.
"Saya tuh paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit kemudian perginya ke luar negeri, ke Malaysia, ke Singapura, ada yang ke Jepang, ada yang ke Amerika," kata Jokowi dalam video di akun YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Minggu (30/10/22)
Sebelumnya Jokowi juga mengaku tak dapat menyembunyikan rasa sedihnya setelah mengetahui masih banyak warga negara Indonesia yang lebih memilih berobat di luar negeri ketimbang di dalam negeri.
Berbicara usai meresmikan Tower A dan B RSUD dr. Soedarso, Jokowi mengemukakan sampai saat ini masih banyak warga negara Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri. Mulai dari Malaysia, Singapura, hingga ke Amerika Serikat (AS).
"Saya paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit, kemudian perginya ke luar negeri," kata Jokowi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022).
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji sebelumnya di depan Jokowi mengatakan banyak pasien kanker di wilayahnya yang lebih memilih berobat ke Kuching, Malaysia, karena merasa di sana fasilitas dan alat kesehatan yang dimiliki lebih memadai.
"Khusus di Kalbar, saya mendengar ada yang ke Kuching. Berapa capital outflow kita yang keluar membiayai rumah sakit. Lebih dari Rp 110 triliun per tahunnya," jelasnya.
Berharap dari RS Internasional Bali
Jokowi sudah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit (RS) Internasional Bali, Senin (27/12/2021) pagi. Pembangunan RS yang terletak di Kawasan Wisata Sanur, Kota Denpasar ini dibangun melalui kerja sama dengan Mayo Clinic, Amerika Serikat (AS).
"Kita harapkan nanti menjadi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Kesehatan. Kita harapkan tidak ada lagi, kalau ini jadi, tidak ada lagi rakyat kita, masyarakat kita yang pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," ujar Presiden dalam sambutannya.
Presiden mengungkapkan, setiap tahunnya sekitar dua juta masyarakat Indonesia pergi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan.
"Baik itu ke Singapura, baik itu ke Malaysia, baik itu ke Jepang, baik itu ke Amerika (Serikat), dan ke tempat-tempat lainnya, dan kita kehilangan Rp97 triliun karena itu," kata Jokowi.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang