Jadi, Biaya Kereta Cepat JKT-BDG Bengkak Berapa, Pak Luhut?
Jakarta, CNBC Indonesia - Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perhitungan pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sudah selesai dilakukan.
Menurut Luhut, pemicu pembengkakan biaya diantaranya adalah akibat struktur tanah di lokasi proyek.
"Kereta cepat saya kira bagus, cost overrun kita sudah selesaikan. Sebenarnya pembengkakan biaya itu banyak akibat kerusakan tanah akibat memang goyang. Ada tiga dorongan saya kira yang terganggu, tapi saya kira sekarang sudah selesai," kata Luhut usai Peluncuran Laporan Kegiatan CSR Perusahaan-perusahaan China di Indonesia, Jakarta, Jumat (28/10/2022).
Menurut Luhut, tidak ada perbedaan perhitungan antara China dan Indonesia terkait cost overrun tersebut.
"Nggak juga (perbedaan hitungan). Udah ketemu angkanya. Nanti kan tanggal 16 ada dynamic test," kata Luhut.
"Saya kira Juni-Juli tahun depan sudah commissioning (uji coba). Mundur, kemarin benar-benar banyak masalah teknis. Tapi, nanti pemerintah melanjutkan ini kalau sudah jadi. Sampai ke Surabaya. Saya kira akan sangat membuat Indonesia lebih efisien," pungkas Luhut.
Sebelumnya, pembengkakan biaya proyek KCJB ini sempat menghebohkan. Pasalnya, biaya ditaksir membengkak sampai US$6,07 miliar. Dan bisa naik lagi sekitar US$1,17-1,9 miliar. China sendiri disebut-sebut enggan menanggung beban pembengkakan biaya tersebut.
(dce/dce)