Internasional

Xi Jinping Beri Sinyal 'Persahabatan' ke AS, Jadi Akur Nih?

luc, CNBC Indonesia
27 October 2022 13:15
FILE - In this Dec. 4, 2013, file photo, Chinese President Xi Jinping, right, shakes hands with then U.S. Vice President Joe Biden as they pose for photos at the Great Hall of the People in Beijing. As Americans celebrate or fume over the new president-elect, many in Asia are waking up to the reality of a Joe Biden administration with decidedly mixed feelings. Relief and hopes of economic and environmental revival jostle with needling anxiety and fears of inattention. The two nations are inexorably entwined, economically and politically, even as the U.S. military presence in the Pacific chafes against China’s expanded effort to have its way in what it sees as its natural sphere of influence. (AP Photo/Lintao Zhang, Pool, File)
Foto: Presiden China Xi Jinping (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden (4/12/2020). (AP/Lintao Zhang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Xi Jinping memberi sinyal positif terkait hubungannya dengan Amerika Serikat (AS). Usai mengamankan masa jabatan ketiga sebagai Presiden China, dia menyatakan siap bekerja sama dengan Negeri Paman Sam untuk menemukan cara terbaik yang dapat saling menguntungkan.

Dalam laporan media pemerintah China, CCTV, yang dikutip Reuters, Kamis (27/10/2022), Xi mengatakan sebagai kekuatan besar, China dan AS harus memperkuat komunikasi dan kerja sama untuk membantu memberikan stabilitas kepada dunia. Hal itu diutarakan dalam acara Komite Nasional Hubungan AS-China.

Adapun, saat ini kedua negara berselisih mengenai sejumlah hal, mulai dari kebijakan China terhadap Taiwan, hubungan China dengan Rusia, dan upaya AS untuk mencegah perusahaan semikonduktornya menjual teknologi ke perusahaan China.

China pun baru-baru ini dibuat marah oleh serangkaian kunjungan anggota parlemen AS ke Taiwan. China mengatakan Amerika Serikat mengirim "sinyal berbahaya" di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu, yang diklaim China sebagai miliknya.

Xi, yang baru saja mengamankan masa jabatan ketiga sebagai pemimpin Partai Komunis itu, telah menegur campur tangan asing atas Taiwan dan baru-baru ini mengatakan China tidak akan pernah melepaskan hak untuk menggunakan kekuatan di atasnya.

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden mengatakan "Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan China."

AS menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi tetap terbuka. Bahkan, Gedung Putih pun telah menegaskan kembali fokus pemerintahan Joe Biden untuk mengelola secara bertanggung jawab persaingan dengan China dan keinginan untuk bekerja sama di bidang yang menjadi kepentingan bersama.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan pada pengarahan rutin bahwa kongres partai tidak akan membawa perubahan dalam pendekatan AS ke China.

"Kami mencatat kesimpulan dari Kongres Partai Komunis ke-20 dan kami akan menyambut kerja sama RRT di mana kepentingan kami selaras, dan itu termasuk kerja sama dalam perubahan iklim dan kesehatan global, kontra narkotika, non-proliferasi juga," katanya, menekankan bahwa itu adalah "mungkin hubungan bilateral paling penting yang kita miliki", tuturnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wanita Ini Buat Xi Jinping Warning Biden 'Jangan Main Api'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular