Internasional
Awas Malapetaka Asia, Negara Ini Siap Tembak Senjata Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengatakan Korea Utara (Korut) telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir ketujuhnya. Yoon menyampaikan pernyataan tersebut selama pidato Majelis Nasional, Selasa (25/10/2022).
Dalam pidatonya, Yoon juga mengecam Korut atas serangkaian uji coba rudal belum lama ini. Di mana pemimpin Kim Jong Un menyebutnya sebagai praktik untuk serangan nuklir pre-emptive di Selatan jika terjadi serangan yang akan datang.
"Mereka tidak hanya secara terbuka menyatakan niat mereka untuk menggunakan senjata nuklir secara pre-emptive, tampaknya mereka telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir ketujuh," kata Yoon, dikutipĀ Japan Times.
Sebelumnya badan mata-mata Korsel menilai Korut dapat melakukan uji coba nuklir setelah "pelindung utamanya", China, menyelesaikan kongres Partai Komunis dua kali dalam satu dekade dan sebelum pemilihan kongres paruh waktu Amerika Serikat (AS). Diketahui Kongres China berakhir pada Sabtu dan pemilihan AS akan diadakan pada 8 November mendatang.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan Washington khawatir tentang uji coba nuklir dalam beberapa waktu mendatang. Ada situs baru yang disiapkan Korut untuk uji nuklir.
"Kami menilai bahwa DPRK sedang mempersiapkan situs uji Punggye-ri untuk apa yang akan menjadi uji ketujuhnya," kata Price, menggunakan akronim resmi untuk Korut.
"Ini konsisten dengan pernyataan publik DPRK sendiri. Ini adalah sesuatu yang telah kami katakan selama beberapa bulan sekarang. Kami sedang mempersiapkan semua kemungkinan dalam koordinasi yang erat dengan mitra dan sekutu kami di seluruh dunia," tambahnya.
Sejauh ini Korut telah melakukan enam uji coba nuklir yang senjatanya semakin besar. Di mana ledakan terakhirnya diklaim sebagai senjata termonuklir.
Para peneliti mengatakan bahwa tes tersebut adalah ledakan paling kuat hingga saat ini. Beberapa memperkirakan bahwa itu setara dengan sekitar 250 kiloton TNT atau tau 16 kali ukuran bom yang diledakkan AS di Hiroshima pada Perang Dunia II.
Namun para pengamat mengatakan uji coba berikutnya bisa menjadi upaya untuk menguasai kemampuan membuat bom nuklir yang lebih kecil. Ini dapat digunakan untuk menargetkan pangkalan militer AS di Korsel dan Jepang.
Langkah seperti itu dapat membuat negara itu menguji hulu ledak berdaya rendah yang dikenal sebagai bom nuklir "taktis". Itu dimaksudkan untuk penggunaan di medan perang daripada senjata "strategis" dengan hasil lebih tinggi yang digunakan untuk menargetkan kota-kota di negara yang ditargetkan.
[Gambas:Video CNBC]
Awas Perang Dunia 3! Korut Beneran Latihan Senjata Nuklir
(sef/sef)