Money Changer
Dolar Ngamuk Orang Tahan Dolar, Stok Mulai Mengering?

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Dolar Amerika terhadap Rupiah kini menguat hingga tembus Rp 15.600/US$. Bagaimana pantauan di money changer, bagaimana kondisinya di Jakarta.
Dari beberapa tempat penukaran uang atau money changer yang di datangi CNBC Indonesia, belum terlihat adanya 'jual Dolar'.
"Yang beli setiap hari ya ada 1 - 2 orang, begitu juga yang jual, tapi ya tidak ada lonjakan," kata Fiky penjaga Money Changer Dolar Asia di kawasan Melawai, Jakarta Selatan Selasa (25/10/2022).
Menurut dia alasan orang yang menukarkan mata uangnya juga kebanyakan untuk keperluan pribadi, bukan untuk investasi. Selain itu stok Dollar AS pada tempatnya juga masih tersedia.
"Yang nyari untuk keperluan pribadi seperti mau pergi ke luar negeri. begitu juga yang jual ditukarkan dengan mata uang lain. bukan seperti orang-orang ramai mau tukar karena lagi naik (Dolar AS)," jelasnya.
Hal serupa juga diungkapkan Irfan, penjaga Royal Money Changer, yang menjelaskan fenomena jual dolar belum terjadi saat ini.
"Masih stabil aja sih, kan pikirannya kalau Dollar naik pada Jual tapi ini nggak masih begitu saja. Untuk pembelian juga masih stabil belum ada peningkatan orang nyari Dollar," jelasnya.
Bergeser pada Money Changer VIP di Jalan Raya Menteng, Jakarta Pusat, juga menjelaskan stok Dollar AS masih tersedia setiap harinya.
"Dolar kita selalu ada setiap hari," ungkap Customer Service yang dihubungi.
Begitu juga peningkatan penjualan Dollar AS juga saat ini masih belum terjadi.
Menguatnya mata uang Dolar terhadap Rupiah ini sempat di keluhkan oleh masyarakat. Seperti Sugeng yang berencana pergi umroh membuat jumlah pembelian dolarnya jadi lebih sedikit.
"Karena masih butuh uang Dolar mau pergi umroh jadi repot juga saya menukar dapatnya sedikit. Padahal perlunya cukup banyak jangan turun terus lah," katanya kepada CNBC Indonesia TV di Money Changer VIP, Jakarta Pusat.
Namun bagi masyarakat yang mendapatkan penghasilan dengan mata uang Dollar malah membuat penghasilannya lebih banyak. Seperti salah satu karyawan swasta Eko.
"Gaji dalam mata uang asing istilahnya nggak berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan sehari hari. Lebih untung tapi untuk warga negara lain mungkin berpengaruh," jelas Eko pada kesempatan yang sama.
[Gambas:Video CNBC]
Dolar Makin Perkasa Hingga Yuan Jeblok Terlemah 14 Tahun
(hoi/hoi)