Pelan-pelan, 15 Giga Watt PLTU Batu Bara Bakal Disuntik Mati

News - Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
25 October 2022 14:15
Ilustrasi (Photo by Pixabay from Pexels) Foto: Ilustrasi (Photo by Pixabay from Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor pembangkitan. Salah satunya dengan mendorong penghentian operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mencapai 15 Giga Watt (GW) hingga 2040.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa pihaknya baru saja meresmikan pembentukan Holding Subholding PT PLN (Persero). Adapun aksi korporasi tersebut membuat seluruh aset pembangkitan PLN terkonsolidasi dalam dua Subholding Generation Company (Genco) dan akan menjadi perusahaan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara.

"Karena itu kemarin dengan adanya dua itu, 15 GW dan 18 GW yang terbesar di Asia Tenggara ini yang kita coba hitung shutting down pelan-pelan. Tapi ini sudah ada, ini yang kita lihat 15 GW ini yang potensial untuk shutting down," kata Erick dalam acara special event road ro G20 by HIMPUNI, Selasa (25/10/2022).

Menurut Erick pemerintah masih menghitung mengenai mekanisme pensiun dini pada PLTU. Namun demikian, proses pensiun dilakukan secara bertahap dan akan menggantinya dengan pembangkit dari energi terbarukan.

"Apakah dengan angka-angka misalnya 6,8 GW sampai 2030 atau 2040 menjadi 15 GW ini yang kami lihat. Karena itu kita dorong sekali yang namanya investasi di energi baru dan terbarukan (EBT)," ujarnya.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah melakukan penjajakan dalam pengakhiran lebih awal (early retirement) salah satu PLTU, yakni PLTU Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Komitmen ini dituangkan dalam penandatanganan Principal Framework Agreement dalam rangkaian agenda Stated-Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali, Selasa (18/10).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jokowi Rela Matikan Batu Bara, 150 Ribu Warga Bisa Nganggur


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading