Internasional

Tetangga RI Geger, Heboh Boneka Seks Dibawa ke Tempat Ibadah

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 October 2022 15:02
Buddhist devotees visit the Uppatasanti Pagoda as they celebrate the Full Moon day of Waso, Tuesday, July 16, 2018, in Naypyitaw, Myanmar. The Full Moon Day of Waso marks the start of the Buddhist Lent, which lasts for three full months during the rainy season. (AP Photo/Aung Shine Oo)
Foto: AP/Aung Shine Oo

Jakarta, CNBC Indonesia - Boneka seks membuat tetangga RI, sesama ASEAN, geger. Ini adalah Myanmar.

Boneka seks dibawa sebuah kelompok untuk melakukan "mantera ritual" di area pagoda Shwedagon, situs paling suci di negeri itu. Alhasil, mereka  diadili oleh kementerian urusan agama negara itu pada Senin, sebagaimana dikutip dari AFP Selasa (25/10/2022).

Bagaimana kejadiannya?

Hal ini pertama kali dimuat surat kabar Global New Light of Myanmar. Sekitar delapan orang berusaha membawa dua boneka ke dalam pagoda Shwedagon berlapis emas, yang menjulang tinggi di Yangon, pada Sabtu lalu.

Pihak keamanan mencegah kelompok itu memasuki kompleks kuil tersebut. Alih-alih pergi, kelompok itu malah meninggalkan boneka-boneka tersebut di luar dan mengelilingi kompleks tersebut.

Setelahnya, kelompok tersebut justru pergi ke tempat parkir. Mereka malah memulai "mantera ritual" di sana.

"Saat melakukan mantra ritual mereka, petugas keamanan pagoda memanggil mereka untuk diinterogasi dan menyingkirkan boneka-boneka di area pagoda," tulis laporan tersebut.

Media pemerintah menunjukkan saat kejadian boneka seks tersebut dihiasi dengan tiara  dan pakaian tradisional. Telapak tangan mereka dirapatkan dalam salam tradisional.

Persembahan buah serta bunga yang diletakkan di depan boneka-boneka itu. Laporan lokal mengatakan boneka seks itu, dijadikan bak penjaga roh yang biasanya disembah untuk membawa perlindungan dan keberuntungan, termasuk kekayaan.

Beberapa pengguna online mengutuk tindakan kelompok tersebut. Mereka mengatakan hal itu sangat kasar.

"Ini adalah tindakan yang sangat kasar seperti ini di Shwedagon karena ini adalah tempat suci," tulis seseorang warganet.

"Kelompok itu akan diadili karena pencemaran nama baik agama Buddha," kata yang lain. 

Perlu diketahui, Myanmar menjadi negara dengan produk domestik bruto (PDB) purchasing power parity (PPP) atau keseimbangan kemampuan berbelanja, sebesar US$4.776. Merujuk data tradingeconomics, inflasi di negeri junta militer itu mencapai 18,15% (yoy) pada Mei 2022.

Sayangnya, sejak kudeta pemerintahan Aung An Suu Kyi, negara ini belum merilis angka pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Pertumbuhan ekonomi terakhir yang dirilis, di tahun 2021, sebesar minus 18%.

Perlu diketahui, Myanmar menjadi negara tetangga Indonesia yang menempati daftar negara dengan daya beli paling rendah. Negara Asia Tenggara ini mencatat PDB PPP sebesar US$ 4.776.


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konser Suku Minoritas Diserang di Myanmar, 30 Orang Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular