
Momok Menakutkan yang Bikin Tidur Jokowi Tak Tenang

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan momok terbesar yang saat ini terjadi di hampir semua negara.
Momok yang ditakutkan itu bukan lagi pandemi Covid-19, tapi justru ancaman inflasi yang tinggi. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat Pengarahan Presiden kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam dan Kapolda di JCC, Jakarta, Kamis 29 September 2022.
"Pertama yang ingin saya sampaikan momok pertama semua negara saat ini inflasi, inflasi semua negara biasanya hanya 1 sekarang 8, lebih dari 10 dan bahkan ada lebih dari 80%, ada 5 negara," kata Jokowi dikutip Minggu (23/10/2022).
Jokowi meminta agar pemerintah pusat dan daerah harus kompak dan bersatu, baik dari provinsi, kabupaten kota, hingga ke bawah dan semua kementerian dan lembaga.
"Seperti saat kita kemarin menangani Covid, kalau Covid bisa bersama-sama urusan inflasi ini kita harus bersama-sama," ujarnya.
Jokowi mengatakan di negara lain urusan inflasi adalah urusan bank sentral, caranya menaikkan interest rate sekian basis poin sehingga kredit menjadi landai, uang yang lari ke masyarakat juga melambat harapannya inflasi turun.
Kendati demikian, kata Jokowi teori menekan inflasi lewat menaikkan interest rate tidak menjamin. Oleh karena itu, dia menilai moneter dan fiskal harus beriringan.
Jokowi pun senang karena disaat situasi seperti sekarang ini, Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan bisa kompak bersinergi dan rukun, tapi mengintervensi kewenangan BI.
"Tapi yang lebih penting adalah bukan rem uang beredar tapi menyelesaikan di ujungnya yaitu kenaikan barang dan jasa yaitu menjadi tanggung jawab kita semua," ujar Jokowi.
Jokowi bilang, yang harus diwaspadai sekarang adalah inflasi dari pangan, bahan makanan, ini juga kontributor inflasi terbesar sampai Agustus.
"Urusan cabe merah, bawang merah, telur ayam, urusan tomat, urusan tahu, mie instan, tempe dan beras, hati-hati barang-barang ini tolong dilihat betul, cek harian," tuturnya.
"Karena setiap hari saya dapatnya angka-angka seperti ini, nggak pernah sarapan, nggak pernah makan pagi tapi diberi sarapan angka-angka," kata Jokowi lagi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada periode September mencapai 1,17%. Lonjakan inflasi yang ditakutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi kenyataan.
Secara tahun kalender atau year to date (ytd) inflasi 4,84% dan dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy) inflasi mencapai 5,95%. Lonjakan inflasi didorong oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pada awal bulan. Baik jenis Pertalite, Solar dan Pertamax.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Cerita Ngerinya Dunia Jadi Ancaman, RI Kena Getahnya!