Heboh! Bayam Ternyata Bisa Menghasilkan Emas, Gini Ceritanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia rupanya memiliki tanaman yang dapat menghasilkan emas dan menyerap berbagai logam berat yang terkandung di dalam tanah. Adapun prosesnya melalui rantai makanan secara biologis.
Pakar Biologi Tumbuhan Institut Pertanian Bogor (IPB) Hamim membeberkan, tumbuhan memiliki mekanisme fisiologis yang membuat mereka memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat. Tumbuhan yang dapat menyerap emas salah satunya yakni bayam liar.
Bahkan, tidak hanya emas yang diserap, bayam juga bisa menyerap jenis logam terlarut lainnya. Spesies ini sudah banyak diteliti terkait kemampuannya sebagai akumulator logam.
"Mekanismenya adalah tumbuhan bayam liar ini akan menyerap logam dalam bentuk ion terlarut di tanah. Meski demikian untuk penyerapan emas biasanya tergolong rendah diakibatkan kelarutannya di alam untuk emas (Au) relatif rendah," katanya dikutip dari laman resmi IPB, Jumat (22/10/2022).
Menurut dia, untuk memudahkan kelarutan emas dalam bentuk ion biasanya ditambahkan pelarut seperti aqua regia, tiosulfat atau tiosianat. Nantinya bentuk terlarutnya akan mudah diserap oleh tumbuhan.
Kalau tidak, akan sulit diserap oleh bayam, sehingga akumulasi di dalam jaringannya menjadi sedikit. Adapun penelitian terkait kemampuan bayam liar ini diuji di lahan bekas pertambangan emas atau disebut tailing.
Tailing sendiri merupakan hancuran bebatuan yang halus seperti pasir atau debu yang telah diekstrak mineralnya untuk ditambang seperti emas dan perak. Sebenarnya tailing limbah pertambangan emas ini masih mengandung emas walau kandungannya sangat rendah, sehingga kalau dilakukan penambangan kembali membutuhkan biaya mahal.
Hamim membeberkan bayam liar ini berguna sebagai fitomining untuk mengakumulasi emas di lahan tersebut dan dapat diekstraksi setelahnya. Bila dibanding dengan metode lain, tentu metode ini jauh lebih murah walau memerlukan penanganan yang spesifik.
"Pengumpulan emas dengan cara diambil secara fisik mungkin sulit dan biayanya mahal bahkan menjadi tidak efisien. Tumbuhan fitomining seperti bayam liar ini punya fungsi ganda, sebagai penyerap semua unsur yang beracun di tanah dan menyerap logam yang di dalamnya mungkin mengandung logam mulia seperti emas," tambahnya.
Namun, penelitian terkait bayam liar sebagai fitomining memerlukan proses yang panjang. Ia pun berharap dapat dicari spesies bayam maupun tumbuhan lain yang lebih efektif dan bersifat selektif terhadap penyerapan logam.
Untuk diketahui, tumbuhan hiperakumulator seperti bayam liar ini juga berfungsi untuk mengembalikan kualitas tanah di bekas area pertambangan. Lahan bekas pertambangan biasanya tidak mudah kembali ditanami karena kualitas tanahnya sudah menurun drastis.
Bayam liar dapat menyerap kandungan senyawa logam berat yang tinggi maupun logam esensial berlebih. Namun, upaya ini harus dilakukan secara terstruktur, terencana dan perlu waktu yang tidak singkat. Setelah bayam dipanen, logam-logam yang terserap bisa diekstrak dan dipisahkan.
Mengutip situs diskominifo.lombokbarat, Indonesia merupakan satu dari 5 penghasil bayam terbesar di dunia, yaitu:
- Cina: Lebih dari 90% produksi dunia
- AS: Sekitar 1,5% dari produksi dunia
- Jepang: Sekitar 1,1% dari produksi dunia
- Turki: Kurang dari 1% dari produksi dunia
- Indonesia: Kurang dari 1% dari produksi dunia.
[Gambas:Video CNBC]
(dce)