Internasional

Breaking News: PM Inggris Liz Truss Mengundurkan Diri

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
20 October 2022 19:50
Britain's Prime Minister Liz Truss holds a press conference in the Downing Street Briefing Room in central London on October 14, 2022, following the sacking of the finance minister in response to a budget that sparked markets chaos. - Truss dismissed her finance minister, forcing Kwasi Kwarteng to carry the can for turmoil sparked by her right-wing economic platform as restive Conservatives plotted her own demise. (Photo by Daniel LEAL / POOL / AFP) (Photo by DANIEL LEAL/POOL/AFP via Getty Images)
Foto: Perdana Menteri Inggris, Liz Truss (Photo by DANIEL LEAL/POOL/AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada Kamis (20/10/2022). Hal ini dilakukannya setelah kondisi ekonomi Negeri Big Ben itu belum membaik.

Truss, dalam sebuah pernyataan di luar Downing Street, mengaku tak mampu membalikan situasi perekonomian negara itu yang mengalami inflasi mencapai d iatas 10%.

"Namun saya mengakui, mengingat situasinya, saya tidak dapat menyampaikan mandat di mana saya dipilih oleh Partai Konservatif. Karena itu saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk mengumumkan bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," ujarnya dikutip CNBC International.

Truss sendiri diangkat menjadi PM pada 6 September, hanya dua hari sebelum Ratu Elizabeth II meninggal. Dengan pengundurannya ini, ia hanya menjadi kepala pemerintahan dalam waktu 45 hari.

Dalam kebijakannya, Truss dan mantan Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng sempat mencanangkan 'anggaran-mini' untuk membiayai stimulus kenaikan harga energi. Nantinya, hal ini akan dibiayai dengan menambah utang.

Namun bertentangan dengan kebijakan kenaikan suku bunga bank sentral. Akibat manuver ini, terjadi kekacauan di pasar obligasi dan mata uang poundsterling jatuh ke level terendahnya. Kwarteng sendiri sebelumnya telah mundur beberapa hari lalu dan digantikan oleh Jeremy Hunt

Sementara itu, pengunduran dirinya menyusul pertemuan dengan Graham Brady, politisi Konservatif yang bertanggung jawab atas suara kepemimpinan dan perombakan. Brady sendiri juga mengepalai Komite 1922 yang memiliki wewenang mengajukan surat tidak percaya pada PM.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Skandal Pemerintah Inggris Boris Johnson, Ada Video Porno

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular