Internasional

Bye Rusia! Ini Sederet Opsi Pasokan Gas untuk Eropa

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
20 October 2022 21:00
uni eropa
Foto: Dok Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian besar negara Eropa masih terus berniat untuk menghentikan ketergantungannya terhadap gas asal Rusia. Ini merupakan sebuah manuver melawan Moskow yang dianggap ilegal dalam menyerang dan mengendalikan sebagian wilayah Ukraina.

Langkah ini pun makin nyata saat terjadi kebocoran pipa Nord Stream I dan juga pemotongan pasokan yang mengalir ke beberapa negara seperti Bulgaria, Denmark, Finlandia, Belanda dan Polandia.

Ini kemudian mendorong negeri Benua Biru untuk mencoba mencari sumber gas dan alternatif. Mengutip Reuters, ada beberapa negara yang kemungkinan dapat mencukupi kebutuhan Eropa saat memutus pasokan gas Moskow.

Jerman, konsumen terbesar gas Rusia di Eropa, dapat mengimpor gas dari Inggris, Denmark, Norwegia dan Belanda melalui pipa.

Norwegia, pemasok gas terbesar kedua di Eropa setelah Rusia, telah meningkatkan produksi untuk membantu Uni Eropa mencapai targetnya untuk mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2027.

Penyedia energi di Inggris, Centrica, telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan gas Norwegia, Equinor, untuk pasokan tambahan di tiga musim dingin berikutnya.

"Inggris tidak bergantung pada gas Rusia dan juga dapat mengekspor ke Eropa melalui jaringan pipa," tulis media itu dikutip Kamis, (20/10/2022).

Untuk wilayah Eropa Selatan dapat menerima gas Azeri melalui Pipa Trans Adriatik ke Italia dan Pipa Gas Alam Trans-Anatolia (TANAP) melalui Turki. Selain itu, Impor gas alam cair (LNG) ke Eropa meningkat dari produsen seperti Amerika Serikat (AS), Qatar, dan negara lain.

Meski begitu, ada beberapa masalah meliputi pengiriman ini yang terkait dengan kapasitas produksi, insiden dan bahaya iklim.

"Terminal LNG Eropa juga memiliki kapasitas terbatas untuk impor ekstra dan banyak kapal yang membawa LNG tidak dapat mengamankan slot untuk membongkar muatan mereka. Kapal-kapal itu mungkin mulai mencari pelabuhan alternatif di luar Eropa jika terjadi situasi tersebut," tambah laporan itu.

Jerman termasuk di antara beberapa negara yang ingin membangun terminal LNG baru. Rencananya akan dibangun lima tempat penampungan baru.

Polandia, yang bergantung pada Rusia untuk sekitar 50% dari konsumsi gasnya atau sekitar 10 bcm, mengatakan dapat memperoleh gas melalui dua hubungan dengan Jerman. Sementara itu, Warsawa juga mendapatkan pasokan dari Pipa Baltik yang mengalir dari Norwegia melalui Denmark.

Spanyol dan Jerman telah mendorong pembangunan sambungan gas baru melalui pegunungan Pyrenees. Namun Prancis menentang inisiatif tersebut, dengan mengatakan terminal LNG baru, yang dapat dibuat mengapung, akan menjadi pilihan yang lebih cepat dan lebih murah daripada jalur pipa baru.

Sementara itu, terkait potensi nuklir, ketersediaan bahan bakar itu menurun di Belgia, Inggris, Prancis, dan Jerman seiring dengan penonaktifan pembangkit. Penggunaan hidro juga telah turun musim panas ini karena curah hujan yang rendah dan gelombang panas.

Untuk batu bara, Eropa juga telah mengaktifkan kembali pembangkit berbahan bakar tenaga fosil itu. Ini untuk mengamankan energi yang cukup untuk musim dingin ke depan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Dibuat Tak Berkutik, Rusia Rugi Rp100 Triliun Gegara Taktik Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular