Siap-siap, Jokowi Segera Umumkan Penyetopan Ekspor Timah!

Verda Nano Setiawan, Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
20 October 2022 15:48
Presiden Joko Widodo meninjau langsung Pelabuhan Tanjung Ular di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Kamis, 20 Oktober 2022. Dengan kehadiran pelabuhan tersebut, Presiden berharap mobilitas barang akan meningkat sehingga turut mendongkrak daya saing daerah setempat. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo meninjau langsung Pelabuhan Tanjung Ular di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Kamis, 20 Oktober 2022. Dengan kehadiran pelabuhan tersebut, Presiden berharap mobilitas barang akan meningkat sehingga turut mendongkrak daya saing daerah setempat. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tegas tegas untuk segera mengumumkan kebijakan penghentian ekspor timah dalam bentuk mentah. Hal itu disampaikan Jokowi pada saat melakukan kunjungan ke smelter milik PT Timah Tbk (TINS) di Kabupaten Bangka Barat.

Presiden Jokowi menyatakan, smelter baru milik PT Timah ini akan memberikan nilai tambah bahan tambang di dalam negeri menjadi semakin meningkat. Tentunya akan membuka luas lapangan pekerjaan baru kepada masyarakat.

"Setelah dihitung dengan baik, mempertimbangkan kesiapan smelter milik BUMN atau swasta, saya segera mengumumkan kebijakan penghentian ekspor timah dalam bentuk mentah," ungkap Jokowi seperti dikutip dalam akun instagram resminya, Kamis (20/10/2022).

Berkenaan dengan itu, dalam sambutannya, Jokowi berharap pergerakan hilirisasi pada komoditas timah bisa segera mengikuti apa yang sudah pemerintah lakukan pada komoditas nikel. Dengan begitu, penerimaan negara dari sektor mineral timah akan meningkat.

"Nanti kalau sudah hitungannya matang, ketemu kalkulasinya, akan saya umumkan stop. Misalnya tahun depan stop, tahun ini bisa terjadi. Ini saya kira kesiapan-kesiapan dari smelter, baik milik BUMN, milik swasta, harus kita kalkulasi semuanya," kata Presiden Jokowi.

Ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) Jabin Sufianto sebelumnya bingung atas rencana pemerintah yang akan memberlakukan pelarangan ekspor timah. Pasalnya, proses pengolahan timah yang dilakukan oleh pengusaha atau penambang Indonesia sudah melalui proses fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).

Bahkan kadar atau kandungan timah yang dihasilkan sudah mencapai 99,99% atau Tin Ingot Sn 99,99. Dengan begitu, ia pun mempertanyakan apa yang masih kurang dari para penambang dalam proses hilirisasi.

"Kami bingung, terus terang, kami adalah penambang kami adalah smelter terintegrasi. Jadi kami tambang kami punya smelter dilebur dan sudah di refinancing jadi berapa set tuh, sehingga produk kami adalah 99,99% dimana itu juga standar dunia dan lain-lain," kata Jabin kepada CNBC Indonesia dalam Mining Zone, Dikutip Kamis (13/10/2022).

Atas rencana pelarangan ekspor tersebut, Jabin menyatakan, bahwa pemerintah juga belum melibatkan pelaku usaha dan akademisi yang memahami betul dunia pertimahan.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor Timah Bakal Dilarang, Pengusaha 'Teriak' Minta Waktu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular