Intip Pelabuhan Tanjung Ular yang Bakal Jadi 'Gudang' CPO

cha, CNBC Indonesia
Kamis, 20/10/2022 16:30 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo meninjau langsung Pelabuhan Tanjung Ular di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Kamis, 20 Oktober 2022. Dengan kehadiran pelabuhan tersebut, Presiden berharap mobilitas barang akan meningkat sehingga turut mendongkrak daya saing daerah setempat. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Pelabuhan Tanjung Ular di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kamis (20/10/2022).

Mengutip keterangan resmi Sekretariat Presiden, Jokowi berharap dengan kehadiran pelabuhan tersebut dapat meningkatkan mobilitas barang sehingga turut mendongkrak daya saing daerah setempat.


"Kita harapkan ini memberi mobilitas barang, utamanya CPO, timah bisa melalui Pelabuhan Tanjung Ular ini sehingga ada daya saing yang baik bagi produk, baik yang berasal dari Kabupaten Bangka Barat maupun Provinsi Bangka Belitung," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, saat ini progres pembangunan Pelabuhan Tanjung Ular telah selesai 99% dan tinggal menambahkan sentuhan akhir. Selanjutnya, Kementerian Perhubungan akan menjadi pengelola sementara pelabuhan tersebut.

Foto: Presiden Joko Widodo meninjau langsung Pelabuhan Tanjung Ular di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Kamis, 20 Oktober 2022. Dengan kehadiran pelabuhan tersebut, Presiden berharap mobilitas barang akan meningkat sehingga turut mendongkrak daya saing daerah setempat. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo meninjau langsung Pelabuhan Tanjung Ular di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Kamis, 20 Oktober 2022. Dengan kehadiran pelabuhan tersebut, Presiden berharap mobilitas barang akan meningkat sehingga turut mendongkrak daya saing daerah setempat. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

"Apabila dirasa sudah siap, kementerian mundur, diambil alih oleh pemerintah daerah. Saya kira memang yang baik di semua pelabuhan seperti itu karena ini memang pelabuhan pengumpan," jelasnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, Pelabuhan Tanjung Ular dibangun selama kurang lebih dua tahun dari 11 Desember 2020. Pelabuhan Tanjung Ular hanya melayani kegiatan bongkar muat barang (kargo umum dan CPO) dan tidak ada aktivitas kapal penumpang.

Pelabuhan yang memiliki dermaga seluas 80 x 10 meter tersebut diproyeksikan bisa melayani aktivitas bongkar sebanyak 22.384 ton pada tahun 2023 dan 39.976 ton pada tahun 2040, serta aktivitas muat sebanyak 11.867 ton pada tahun 2023 dan 28.647 ton pada tahun 2040.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kejagung Sita Rp 11,8 T Dari Korupsi Fasilitas Ekspor CPO