Internasional

Xi Jinping Bisa Ngamuk! AS-Taiwan Mau Bikin Senjata Bersama

luc, CNBC Indonesia
20 October 2022 12:20
A Taiwanese national flag flutters at half-staff at presidential office Saturday, Aug. 1, 2020, two days after former President Lee Teng-hui died in Taipei, Taiwan. Lee, who brought direct elections and other democratic changes to the self-governed island despite missile launches and other fierce saber-rattling by China, died on Thursday at age 97. (AP Photo/Chiang Ying-ying)
Foto: Bendera Taiwan (AP/Chiang Ying-ying)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat sedang mempertimbangkan rencana untuk bersama-sama memproduksi senjata dengan Taiwan. Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses transfer senjata untuk meningkatkan ketahanan Taipei terhadap Beijing.

Presiden AS Joe BIden disebut telah menyetujui lebih dari US$ 20 miliar dalam penjualan senjata ke Taiwan sejak 2017 karena China telah meningkatkan tekanan militer di pulau yang diperintah secara demokratis namun diklaim Beijing sebagai wilayahnya sendiri.

Hanya saja, Taiwan dan Kongres AS telah memperingatkan penundaan pengiriman karena kesulitan rantai pasokan dan backlog yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan untuk beberapa sistem akibat perang di Ukraina.

"Itu tepat di awal proses," tutur Rupert Hammond-Chambers, Presiden Dewan Bisnis AS-Taiwan, dikutip dari Reuters, Kamis (20/10/2022).

Hammond-Chambers mengatakan belum ditentukan senjata mana yang akan jadi bagian dari kerja sama tersebut, meskipun kemungkinan akan fokus pada penyediaan lebih banyak amunisi dan teknologi rudal yang sudah lama ada kepada Taiwan.

Namun, dia memperingatkan bahwa setiap langkah seperti itu akan membutuhkan pembuat senjata untuk mendapatkan lisensi produksi bersama dari Departemen Luar Negeri dan Pertahanan. Hammond-Chambers menambahkan mungkin ada penolakan di dalam pemerintah AS untuk mengeluarkan lisensi produksi bersama karena kegelisahan tentang menyetujui teknologi penting untuk platform asing.

"Ini adalah bagian dari teka-teki, bukan pengubah permainan," kata Hammond-Chambers kepada Reuters setelah surat kabar Nikkei Jepang pertama kali melaporkan rencana tersebut, mengutip tiga sumber yang tidak disebutkan namanya.

Kementerian Luar Negeri Taiwan menolak berkomentar, tetapi menegaskan kembali bahwa hubungan kedua negara "dekat dan bersahabat".

Dalam laporan Nikkei, kerja sama itu kemungkinan akan mencakup Amerika Serikat yang menyediakan teknologi untuk memproduksi senjata di Taiwan, atau memproduksi senjata di Amerika Serikat menggunakan suku cadang Taiwan.

"Amerika Serikat sedang mencari semua opsi untuk memastikan transfer cepat kemampuan pertahanan ke Taiwan," tutur juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

"Penyediaan cepat persenjataan pertahanan Taiwan dan dukungan Amerika Serikat melalui penjualan militer asing dan penjualan komersial langsung sangat penting untuk keamanan Taiwan dan kami akan terus bekerja dengan industri untuk mendukung tujuan itu," kata juru bicara itu.

Adapun, kabar tentang rencana itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada sebuah forum di Universitas Stanford pada hari Senin bahwa Beijing bertekad untuk mengejar reunifikasi dengan Taiwan dengan lebih cepat.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping telah menegaskan pihaknya tidak akan pernah melepaskan hak untuk menggunakan kekuatan atas Taiwan, tetapi akan berusaha untuk mengedepankan resolusi damai.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xi Jinping Makin Galak, Biang Keroknya Amerika

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular