MIND ID & BUMN Buka-bukaan Soal Dorongan Ekosistem EV, Simak!

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Pemerintah terus mendorong terwujudnya ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) dalam rangka mewujudkan energi bersih untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060 mendatang.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury mengatakan hingga saat ini Kementerian BUMN dan BUMN telah terlibat jauh dalam membangun EV ekosistem, mulai dari produksi kendaraan melalui WIKA dan WIMA sebagai produsen Gesits yang memiliki pangsa pasar 16-18% untuk produksi motor listrik.
Menurutnya, pertumbuhan produksi motor listrik harus terus didorong secara optimal karena masyarakat biasa akan dapat menghemat biaya hingga Rp1,2 juta hingga Rp1,5 juta. Sedangkan untuk ojek online bisa Rp 2,5-3,5 juta.
"Ke depannya EV yang layak di dorong itu motor listrik karena masyarakat penggunanya akan mendapat penghematan dengan menggunakan motor berbasis listrik ketimbang BBM," ujar Pahala kepada CNBC Indonesia di sela SOE International Conference, Selasa (18/10/2022).
Selain masyarakat, menurutnya pemerintah juga dapat memperoleh keuntungan karena bisa mengurangi subsidi. Kemudian PLN yang juga akan mendapat manfaat karena meningkatkan permintaan akan listrik.
Dia menambahkan, pihaknya juga menginginkan untuk membangun infrastruktur pengisiannya listrik untuk EV dan produsen baterai. "Kita berharap bukan hanya IBC saja, karena semakin banyak pihak supply listrik dan banyak produksi motor listrik mudah-mudahan ini akan semakin kompetitif dan terjangkau. Infrastruktur pendukung juga seperti baterai swapping station, pihak pemberi biaya. Kami himbau kepada para perusahaan pembiayaan di bawah naungan Himbara untuk bisa memperbanyak pembiayaan ke EV," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Kelembagaan MIND ID, Danny Amrul menuturkan pihaknya dalam hal ini memiliki rantai pasok yang kuat. Bahan baku lithium yang berasal dari nikel berkadar rendah dimiliki oleh salah satu anak perusahaannya Antam.
Namun karena pihaknya belum memiliki teknologi kuat, saat ini MIND ID sedang proses visibility dengan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) untuk bisa melakukan kemandirian bahan baku ke depannya.
"Kita lakukan strategic alliance dengan partner yang sudah siap. Kita harus work smart lihat peluang di luar negeri dari produsen EV yang sudah siap. Kita coba belajar sama mereka, kita buat joint venture ajak mereka bangun pabrikasi di Indonesia," terang Danny.
Untuk itu pula, Kementerian BUMN menginisiasi MIND ID untuk bisa kerja sama dengan perusahaan Arrival yang sudah memiliki kepercayaan global hingga IP yang matang.
"Kita menarik mereka untuk bangun di Indonesia melalui IDC. Kita sudah ada MOU, tinggal kita melihat dari sisi daya tarik investor, mereka tidak hanya perlu insentif dan kemudahan, namun juga keyakinan kita ada market yg menarik," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
MIND ID: Raja Mineral Andalan Program Dekarbonisasi RI
(pgr/pgr)