SOE International Conference
PLN Rencanakan Affordable Transition, Gimana Caranya?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN Persero terus mendorong dan mendukung target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang. Adapun dalam hal ini, PLN menawarkan adanya affordable transition atau transisi yang terjangkau.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan hal tersebut dapat dicapai melalui Energy Transition Mechanism. Mekanisme ini melibatkan kolaborasi bersama komunitas internasional dalam memensiunkan dini PLTU basis batu bara.
"Kita tidak mungkin melakukan ini sendirian. Karena itu aset yang masih produktif," ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam SOE International Conference 2022, Senin (17/10/2022).
Setidaknya, sudah ada 5,5 GW PLTU di atas 2030 yang dipensiunkan dengan mekanisme transisi energi. Tidak hanya itu, pembangkit dalam pipeline PLN pun juga dilakukan renegosiasi ulang dari pembangkit yang seharusnya masuk pipeline, akhirnya ada yang bisa dibatalkan.
Mekanisme ini juga termasuk komitmen penambahan demand baru dari PLN yang akan diisi dengan EBT sampai 2060 sehingga dapat mencapai karbon netral.
Di luar strategi itu, pihaknya telah menghapus 2 PLTU yang sudah masuk fase planning Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Kemudian, ada juga 1,1 Giga Watt (GW) PLTU dari batu bara yang langsung diganti ke Energi Baru Terbarukan (EBT) oleh PLN.
"Lalu ada 900 Mega Watt (MW) PLTU yang juga PLN hapus dan diganti tenaga gas. Artinya, upaya ini juga dapat mengurangi emisi," tambahnya.
Sementara itu, dalam komposisi di RUPTL terbaru saat ini, penambahan kapasitas EBT menjadi di atas 51%. Hal ini dikatakan Darmawan menjadi itu RUPTL terhijau dalam sejarah PLN dan Indonesia.
"Tidak ada yang bisa mengalahkan komposisi ini dimana kita sangat agresif. Di sini kita juga pertimbangkan renewable energy resources dari hydro, panas bumi, angin, solar, semuanya kita pertimbangkan," tutup Darmawan.
[Gambas:Video CNBC]
Simak Sederet Langkah PLN dalam Mewujudkan Transisi Energi RI
(dpu/dpu)