Bos Pertamina Beberkan Tantangan Transisi Energi di RI

Jakarta, CNBC Indonesia- Transisi energi saat ini tengah digencarkan demi mencapai target Net Zero Emission di 2060. Namun, rupanya transisi energi di Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan tantangan pertama dalam proyek transisi energi adalah teknologi. Menurut dia, meski Indonesia memiliki sumber daya manusia yang memadai, tetap diperlukan akselerasi untuk penguasaan teknologi.

"Yang bisa memproses sumber daya alam itu menjadi energi yang bisa digunakan masyarakat Indonesia. Dalam hal ini kita pengembangan teknologi perlu waktu. Hal ini juga ditekankan rekomendasi dari B20, kolaborasi dengan negara maju untuk teknologi," ungkap dia dalam Power Lunch CNBC Indonesia, Senin (17/10/2022).

Tantangan selanjutnya ujar Nicke adalah terkait pendanaan. Seperti diketahui, biaya untuk transisi dari energi fosil ke energi baru terbarukan tidaklah murah. Sehingga perlu adanya sebuah kolaborasi dalam hal pendanaan, khususnya antar negara.

"Tantangan ketiga ini sumber daya manusia. Karena data dari SKK Migas, sektor hulu yang terkait langsung itu jumlahnya puluhan ribu orang, dengan tidak langsung itu jutaan orang yang terlibat," ungkap dia.

Tantangan terakhir adalah aksesibilitas terhadap energi. Adapun dalam aksesibilitas, kata Nicke, ada tiga hal yang disebut sebagai trilema, yakni ketahanan, keterjangkauan, dan ramah lingkungan.

"Dari ketiga ini bagaimana yang menjadi prioritas. Tantangan ini untuk negara berkembang. Ini yang harus disiapkan. Makanya Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ini harus berjalan berdampingan antar menjaga ketahanan energi dan kita melakukan transisi. Tidak boleh saling mengorbankan, gara-gara ketahanan kita mengorbankan transisi," pungkas Nicke.

Baca: Doyan Gorengan-Mi Instan, Orang RI Tinggalkan Beras, Beneran?

(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Siapkan US$ 150 M untuk Transisi Energi Hingga 2060