Impor RI September Naik 22%, Disumbang Minyak Mentah
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai impor Indonesia September 2022 mencapai US$19,81 miliar, naik 22,01% dibanding September 2021.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan impor minyak dan gas tercatat mencatat 83,53% menjadi US$ 19,81 miliar.
Mengutip data BPS, impor minyak mentah tercatat tumbuh 130,92% menjadi US$ 1,12 miliar, kemudian dan hasil minyak 98,36% menjadi US$ 2,01 miliar.
Sementara itu, impor nonmigas hanya tumbuh 14,02% menjadi US$ 16,38 miliar.
Dari sisi komoditas penggunaannya, impor terbesar didorong oleh barang modal sebesar 41,13% menjadi US$ 14,90 miliar.
Pertumbuhan selanjutnya dibukukan oleh bahan baku atau penolong sebesar 23,21% menjadi US$ 3,32 miliar.
Lebih lanjut, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nilai impor Januari-September 2022 mengalami peningkatan senilai US$ 40.270,1 juta atau 28,93%.
Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya impor migas senilai US$13.818,9 juta atau 80,21% dan nonmigas senilai US$ 26.451,2 juta atau 21,68%.
Kenaikan nilai impor migas dipicu oleh lonjakan impor minyak mentah senilai US$ 3.575,5 juta atau 70,79%, hasil minyak senilai US$ 9.158,0 juta atau 97,56%, dan gas senilai US$1.085,4 juta atau 38,90%.
(haa/haa)