RI-China Alot Soal Biaya Kereta Cepat JKT-BDG, Ini Sebabnya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 13/10/2022 14:40 WIB
Foto: Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan, pembengkakan biaya atau cost overrun yang terjadi di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung masih tahap negosiasi. Meski diakui ada perbedaan perhitungan pembengkakan antara pihak Indonesia dengan China.

"Sekali lagi ya ini masih negosiasi pemerintah Indonesia dengan Tiongkok," kata Dwiyana ditemui di Stasiun Tegalluar, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

Menurutnya, perbedaan perhitungan antara konsultan dari Indonesia dan China karena memiliki asumsi yang berbeda.


"Contohnya konsultan Tiongkok menghitung biaya GSMR untuk 900 megahertz itu free charge, nggak ada biaya di Tiongkok, pemerintah sana menyediakan frekuensi itu dedicated untuk kereta api," kata Dwiyana.

Sementara untuk di Indonesia frekuensi 900 megahertz itu sudah digunakan oleh industri telekomunikasi untuk jaringan seluler. Sehingga pihak KCIC harus bekerja sama dengan Telkomsel untuk menggunakan jaringan itu.

"Dari tahun 1992 jaringan GSMR sudah dipakai industri telekomunikasi, jadi kami diminta untuk kerja sama dengan Telkomsel. Di situ ada investasinya hampir sekitar Rp 1,3 triliun untuk clearance frekuensi. Sehingga tidak mengganggu antara frekuensi telekomunikasi dengan kami," jelasnya.

Sebelumnya dari review yang dilakukan Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP), dinyatakan ada pembengkakan biaya proyek senilai US$ 1,1 miliar. 

Saat ini tengah dilakukan kaji ulang atau review kedua antar pemerintah Indonesia dengan China melihat ada perubahan struktur perpajakan, akuisisi lahan, dan lainnya.

Rencananya, angka resmi pembengkakan biaya itu nanti akan diumumkan oleh Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Dia Sumber Uang hingga Target Bisnis Koperasi Merah Putih