31 Negara Dunia Jatuh di Jurang Resesi, Intip Daftarnya!

haa, CNBC Indonesia
Kamis, 13/10/2022 08:15 WIB
Foto: Logo Dana Moneter Internasional (IMF) (REUTERS/Yuri Gripas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hal yang dikhawatirkan dunia telah datang. Sebanyak 31 negara tercatat berisiko, bahkan telah, mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut.

Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat 31 negara dari 72 negara tersebut tercatat setara dengan sepertiga PDB dunia. Penurunan PDB global atau PDB per kapita global yang sering terjadi saat terjadi resesi global saat ini sebenarnya tidak ada dalam perkiraan dasar lembaga internasional tersebut. Namun, resesi telah nyata terjadi di beberapa negara.


"Kontraksi PDB riil yang berlangsung setidaknya selama dua kuartal berturut-turut (yang dirujuk oleh beberapa ekonom sebagai "resesi teknis") terlihat di beberapa titik selama 2022-2023 di sekitar 43% ekonomi dengan perkiraan data triwulanan (sebanyak 31 negara dari 72 negara, berjumlah lebih dari sepertiga PDB dunia," kata IMF dalam paparan World Economic Outlook edisi Oktober, dikutip Kamis (13/10/2022).

Dari laporan WEO, tren negara-negara yang jatuh ke jurang resesi semakin bertambah signifikan sejak Januari 2022. Dari lima negara pada WEO edisi April, bertambah menjadi kurang lebih 11-12 negara pada WEO Juli 2022 dan 31 negara pada WEO edisi Oktober tahun ini.

Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengungkapkan tiga ekonomi terbesar, Amerika Serikat, China, dan kawasan Euro akan mengalami tekanan.

"Secara keseluruhan, guncangan tahun ini akan membuka kembali luka ekonomi yang baru sembuh sebagian pascapandemi. Singkatnya, yang terburuk belum datang dan, bagi banyak orang, 2023 akan terasa seperti resesi," paparnya dalam tulisan Blog IMF, dikutip Kamis (13/10/2022).

Di Amerika Serikat, pengetatan kondisi moneter dan keuangan akan memperlambat pertumbuhan hingga 1% tahun depan.

Sementara itu, China diperkirakan hanya tumbuh 4,4% karena melemahnya sektor properti dan berlanjutnya lockdown.

Perlambatan paling terasa di kawasan Euro, di mana krisis energi yang disebabkan oleh perang akan terus memakan korban besar, mengurangi pertumbuhan menjadi 0,5% pada 2023.

"Hampir di mana-mana, kenaikan harga yang cepat, terutama makanan dan energi, menyebabkan kesulitan serius bagi rumah tangga, terutama bagi masyarakat miskin," ujarnya.

Dalam skenario IMF, Gourinchas menuturkan ada sekitar satu dari empat kemungkinan bahwa pertumbuhan global tahun depan bisa jatuh di bawah level terendah secara historis sebesar 2 persen.

"Jika banyak risiko terealisasi, pertumbuhan global akan turun menjadi 1,1 persen dengan pendapatan per kapita mengalami kuasi stagnan pada tahun 2023," tegasnya.

Foto: IMF
Daftar negara yang mengalami kontraksi 2022-2023.

Daftar negara yang berpotensi jatuh ke jurang resesi 2022-2023

- AS
- Prancis
- Kanada
- Inggris
- Jerman
- Jepang
- Rusia
- Italia
- Jerman
- Ukraina
- Equatorial Guinea
- Libya
- Haiti
- Yaman
- Sudan
- Chad
- Mikronesia
- Cyprus
- Luxemburg
- Lithuania
- Slovenia
- Tonga
- Republik Kongo
- Zimbabwe
- Samoa
- Chile
- Argentina


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Emas Antam Naik Tinggi - Daftar Negara Terancam Krisis