Internasional

Putin Murka! Balas Dendam ke Ukraina Lebih Pedih

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
13 October 2022 08:30
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama pertemuan di kompleks industri militer di Kremlin, 20 September 2022, di Moskow, Rusia. (Getty Images/Contributor)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama pertemuan di kompleks industri militer di Kremlin, 20 September 2022, di Moskow, Rusia. (Getty Images/Contributor)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia telah meluncurkan serangkaian serangan rudal ke wilayah Ukraina sejak awal pekan. Ini sebagai tanggapan atas ledakan yang terjadi di Jembatan Selat Kerch yang menghubungkan Rusia dan Krimea.

Terbaru, Moskow meluncurkan tujuh rudal ke wilayah Zaporizhzhia pada Selasa malam hingga Rabu (12/11/2022) pagi di kota itu. "Sekitar tujuh rudal S-300 diluncurkan," tegas Gubernur Oblast Zaporizhzhia, Oleksandr Starukh, dikutip CNN International.

Di hari yang sama, Rusia juga disebut melancarkan serangan drone ke wilayah Mykolaiv. Wilayah itu berada 404 km dari Zaporizhzhia. Namun pasukan pertahanan Ukraina mengatakan menembak jatuh sembilan di antaranya. Kyiv mengklaim drone yang dipakai merupakan buatan Iran, Shahed-136.

Sebelumnya, Senin dan Selasa lalu Rusia menyerang lebih dari delapan kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv. Sedikitnya 80 rudal ditembakkan ke wilayah-wilayah itu.

Sedikitnya sudah ada 26 korban jiwa dan ratusan warga luka sejak Senin lalu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia memang benar-benar ingin menghapus negaranya dari peta dunia.

"Sirine serangan udara tidak mereda di sekitar Ukraina... Sayangnya, ada yang tewas dan terluka. Tolong jangan tinggalkan tempat penampungan," paparnya dikutip WION.

Rangkaian serangan Rudal Rusia sendiri terjadi tak lama setelah ledakan di Jembatan Selat Kerch pada Sabtu lalu. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan bahwa itu merupakan aksi terorisme yang didalangi rezim berkuasa Kyiv.

"Tidak diragukan lagi, ini adalah tindakan yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting," kata Putin dalam sebuah video di saluran Telegram Kremlin Senin lalu.

Putin sempat memaparkan bahwa Moskow memiliki senjata yang diperlukan untuk melindungi wilayah kedaulatannya. Wilayah Rusia yang dimaksud ini termasuk 4 area Ukraina yang telah menggelar referendum untuk ikut Negeri Beruang Putih itu serta Krimea yang dianeksasi dari Kyiv 2014.

Salah satu senjata yang dimiliki Rusia diketahui merupakan senjata nuklir. Negara yang sebelumnya pernah dalam sistem kerajaan pimpinan Tsar itu bahkan memiliki hingga 6 ribu peledak berbahaya itu.

Sementara itu, di sisi lain, pasukan Rusia juga dilaporkan mulai mengalami kekalahan di wilayah Timur Laut dan Selatan. Info terbaru dari Kyiv menyatakan bahwa mereka berhasil menguasai beberapa desa di wilayah Kherson, yang saat ini telah masuk dalam wilayahnya.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Menang Lagi di Ukraina, Zelensky Ngamuk Bom Minyak Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular