Dunia Kacau Balau, Jokowi: Ini Harga dari Sebuah Perang

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Selasa, 11/10/2022 09:45 WIB
Foto: Keterangan Pers Presiden Jokowi, Istana Negara, 10 Oktober 2022. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo memperkirakan pertumbuhan global pada 2023 akan tumbuh melambat sebesar 2,2%, turun dibandingkan proyeksi awal 3%.

Hal ini dipicu oleh perang Rusia dan Ukraina yang memporakporandakan ekonomi dunia.


"Inilah yang sering disampaikan membayar harga dari sebuah perang yang harganya sangat mahal sekali," kata Jokowi, Selasa (11/10/2022).

Buktinya, dia mengemukakan ketidakpastian dan volatilitas yang menyelimuti dunia semakin tinggi.

"Dari yang dulunya relatif mudah diprediksi, mudah dihitung, mudah dikalkulasi menjadi dunia yang sulit dihitung, diprediksi, dikalkulasi. Penuh ketidakpastian tinggi dan volatilitas tinggi," kata Jokowi.

Untungnya, lanjut Jokowi, Indonesia masih bisa tumbuh 5,44% pada kuartal II-2022.

"Kita termasuk yang terbaik di dunia, 5,44%," ujarnya.

Namun, Jokowi mengingatkan optimisme ini harus diiiring dengan kehati-hatian dan kewaspadaan.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI - Australia Terancam Resesi