
Tiga Hal Ini Bikin Investor Korsel 'Jatuh Hati' dengan RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi di Korea Selatan di Indonesia meningkat tajam sejak 2011, seiring dengan penyebaran budaya K-Pop di dunia.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) per Agustus 2022 mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia telah mengantongi komitmen investasi dari sejumlah perusahaan Korea Selatan, dengan nilai total mencapai US$ 6,78 miliar. Angka tersebut lebih besar dari realisasi investasi pada 2021 yang hanya US$ 1,64 miliar.
Bahkan, jika dilihat dari urutannya, Korea Selatan menempati peringkat ke-5 dalam realisasi investasi di Indonesia berdasarkan negara untuk periode 2017 sampai dengan semester pertama 2022 dengan nilai total US$ 9,08 miliar.
Realisasi tersebut didominasi oleh investasi pada sektor manufaktur yaitu industri kendaraan bermotor yang mencapai US$ 1,7 miliar, kemudian disusul oleh sektor listrik, gas, dan air sebesar US$ 1,35 miliar, industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik, dan jam sebesar US$ 0,92 miliar, industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar US$ 0,86 miliar, dan industri kimia dan farmasi sebesar US$ 0,85 miliar.
Pada Juli 2022, dalam lawatannya ke Korea Selatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan beberapa bos korporasi papan atas. Jokowi pun berhasil membawa pulang komitmen 10 investor kakap sebesar US$ 6,72 miliar atau setara dengan Rp100,69 triliun.
Melihat hal ini, apa sebenarnya yang membuat Indonesia menarik di mata Korea Selatan?
Senior Researcher at Center for Trade Studies and Cooperation Korea International Trade Association (KITA) Kim Kyounghwa mengungkapkan beberapa hal yang membuat Korea Selatan memandang Indonesia sebagai partner penting dalam investasi.
Salah satunya adalah basis konsumen domestik yang besar.
"Indonesia adalah negara dengan pasar konsumen yang atraktif. Selain itu, Indonesia memiliki kebijakan yang atraktif bagi investor asing," kata Kim dalam Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation, dikutip Selasa (11/10/2022).
Menurut Kim, ada minat beberapa perusahaan Korea Selatan di Negeri Tirai Bambu yang ingin merelokasi pabriknya ke Indonesia akibat perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).
"Bukan hanya karena gaji pegawai yang murah, tetapi Indonesia dan Republik Korea Selatan menunjukkan hubungan yang stabil," ujarnya.
Terakhir, ratifikasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang akan memberikan kepastian bagi perusahaan Korea berinvestasi di Indonesia.
Adapun, ratifikasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) telah dilakukan pada 27 September 2022 dan implementasinya akan berjalan pada Januari 2023.
Menurut data Kemendag, dengan IK-CEPA, penanaman modal dari Korea di Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 3,63 miliar di tahun kelima implementasi IK-CEPA, dengan pertumbuhan rata-rata 15,59%. Beberapa sektor potensial antara lain sektor otomotif, kimia, logam, energi, teknologi, dan infrastruktur.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diplomasi Batik Dubes RI untuk Korea Gaet Investasi Triliunan