Pabrik Avanza-Xenia Sunter Tutup, Ternyata Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik mobil Avanza-Sunter yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara bakal tutup paling cepat dalam waktu dua tahun mendatang. Pabrik yang memproduksi Toyota Avanza yakni Astra Daihatsu Motor (ADM) sudah mengonfirmasi rencana tersebut dan bakal memindahkan produksi pabrik baru di Karawang, Jawa Barat.
"Iya betul, kami memiliki rencana itu (menutup Line 1 pabrik Sunter)," kata Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication ADM Sri Agung Handayani kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (11/10/22).
Ia mengonfirmasi bahwa pemindahan pabrik ini tak lepas dari alasan produktifitas. Artinya ada kemungkinan kapasitas pabrik baru nantinya bakal lebih besar.
"Kita pindah untuk meningkatkan produktifitas, otomatisasi dan lebih ramah lingkungan ke depannya," kata Sri Agung.
Setelah line 1 tidak memproduksi Avanza-Xenia lagi, ADM belum dapat mengungkap pemanfaatannya karena masih dalam studi perusahaan.
"Belum ada plan kedepannya untuk line 1 Sunter," katanya.
Meski demikian, untuk line pabrik lainnya yakni line 2 masih ada dan tetap beroperasi dengan memproduksi model Gran Max.
"Line 2 sunter tetap (beroperasi)," ujar Sri Agung.
Usai menutup pabrik Line I Sunter, ADM memutuskan untuk mendirikan lini produksi no.2 Pabrik Perakitan Karawang, tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing dengan teknologi terkini, serta memenuhi target karbon netral masa depan di Indonesia.
Pabrik baru ini akan mengadopsi konsep SSC (Simple, Slim, Compact). Fasilitas ini dapat memenuhi berbagai aspek dalam melakukan aktivitas produksi kendaraan, seperti fasilitas produksi yang modern, lingkungan dan tempat kerja yang lebih aman dan nyaman bagi karyawan, kualitas dan tingkat pengiriman yang lebih cepat, memenuhi target karbon netral, serta manajemen energi yang lebih baik.
Pabrik baru yang berlokasi di Kawasan Industri Suryacipta (KM 54), pabrik baru ADM memiliki area 224,529 m2 sehingga area Total luas pabrik Karawang mencapai 940,012 m2. Investasinya sekitar Rp 2.9 Trilyun dan mulai operasi Desember 2024 dengan Kapasitas 140,000 units/tahun. Proses yang diperbarui mulai dari Welding, Painting, Assembly serta Logistic.
Untuk meningkatkan produktivitas, ADM akan memasang teknologi produksi modern seperti, perluasan otomatisasi titik pengelasan, peningkatan efisiensi pengecatan, proses perakitan ergonomis, dan operasional logistik yang lebih baik. Sehingga melalui fasilitas baru ini, ADM dapat menyediakan produk berkualitas tinggi kepada pelanggan dengan harga terjangkau.
(hoi/hoi)