
Sri Mulyani Minta Semua Waspada: Covid Bukan Pandemi Terakhir

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini bahwa Covid-19 bukan merupakan pandemi yang terakhir. Menurutnya, masih akan ada lagi pandemi-pandemi besar selanjutnya. Bahkan, frekuensinya dapat semakin intens.
"Pandemi ini bukan yang pertama dan terakhir. Mungkin frekuensi pandemi akan semakin sering," kata Sri Mulyani, dalam T20 Summit, dikutip Selasa (11/10/2022).
Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia menyiapkan skema penting untuk menopang kesiapan dunia, termasuk tata kelola kesehatan global, dalam menghadapi pandemi-pandemi selanjutnya.
Dunia memang memiliki Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tetapi Sri Mulyani menilai dukungan WHO tidak cukup ketika menghadapi pandemi dengan skala dunia.
"Dunia selalu memiliki gap antara skala masalah yang dihadapi dengan sumber untuk mengatasinya. Itu selalu tidak cukup," ungkap Sri Mulyani.
Alhasil, G20 sepakat untuk membentuk Dana Perantara Keuangan atau Financial Intermediary Fund (FIF).
"Pembentukan FIF ini dalam rangka memperkuat posisi WHO," tegasnya.
Dalam skema ini, Indonesia sebagai Presidensi G20 berhasil mengumpulkan komitmen dari 15 negara anggota dan tiga filantropi dunia.
Saat ini, menurut Sri Mulyani, FIF berhasill mendapatkan dana sebesar US$ 1,37 miliar.
"Kami tidak membicarakan apakah kita membutuhkan FIF atau tidak, tetapi kami berbicara tentang apa yang akan menjadi tata kelola agar kami dapat menggunakan dana US$1,37 miliar," ujar Sri Mulyani.
Termasuk, pembicaraan soal memperkuat respons pandemi di negara maju dan berkembang yang mencakup penguatan kapasitas produksi obat dan vaksin.
Dia mengungkapkan bahwa komitmen FIF banyak berasal dari negara berkembang, termasuk Indonesia dan India. Tidak ketinggalan, China juga ikut berkontribusi.
Pada pertengahan September lalu, Presidensi G20 telah menunjuk Chatib Basri menjadi Co-chair dari Financial Intermediary Fund untuk Pandemic Prevention, Preparedness and Response (FIF PPR).
Saat itu, Chatib mengungkapkan pendirian FIF akan dilihat sebagai sinyal yang jelas oleh masyarakat internasional sebagai aksi nyata G20 untuk secara kolektif dan kolaboratif mengambil pelajaran dari pengalaman bersama dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya.
PPR-FIF bertujuan untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dalam memperkuat upaya membangun PPR pandemi yang juga akan melengkapi upaya berbagai lembaga pembiayaan yang ada, dengan fleksibilitas untuk bekerja melalui berbagai lembaga pelaksana.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Belum Punah, Sri Mulyani: Semua Harus Tetap Waspada