Internasional

China Mau Rombak Kabinet Gede-gedean, Kenapa Xi Jinping?

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 October 2022 12:35
Penampil berpakaian seperti petugas penyelamat berkumpul di sekitar bendera Partai Komunis selama pertunjukan gala menjelang peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China di Beijing (28/6/2021). (AP Photo/Ng Han Guan) Foto: Penampil berpakaian seperti petugas penyelamat berkumpul di sekitar bendera Partai Komunis selama pertunjukan gala menjelang peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China di Beijing (28/6/2021). (AP Photo/Ng Han Guan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China siap untuk merombak pejabat tinggi di sekitar Presiden Xi Jinping pada pertemuan kongres Partai Komunis 16 Oktober mendatang. Hal ini diharapkan akan mencerminkan preferensi untuk kontrol negara yang lebih besar dalam ekonomi.

Xi, yang berusia 69 tahun, diperkirakan akan semakin mengonsolidasikan kekuasaannya dalam Kongres Nasional ke-20 ini setelah menjadi kepala partai selama 10 tahun. Kongres bulan ini diperkirakan akan membuka jalan baginya untuk tetap menjabat untuk periode ketiga.

Namun, sejauh ini belum ada nama-nama yang mungkin akan mundur dari kabinet Xi. Pasalnya, informasi yang berasal dari negara itu sangatlah terbatas.

"Politik China selalu buram, tetapi tampaknya sama sekali tidak ada cahaya yang keluar dari 'kotak hitam' ini," kata Scott Kennedy, penasihat senior Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Amerika Serikat (AS), kepada CNBC International, Senin (10/10/2022).

"Ironi dari misteri ini adalah para pejabat China secara teratur menguliahi orang asing tentang betapa sedikitnya pemahaman mereka tentang China. Sebagian dari masalahnya adalah betapa sedikit informasi yang benar-benar tersedia bagi kita."

Meski begitu, ada beberapa hal yang akan menjadi bahan untuk dibahas dalam kongres kali ini. Pertama, kongres akan memutuskan pejabat yang akan menjadi pemimpin Partai Komunis China yang berkuasa.

Sekitar 2.300 delegasi partai akan berkumpul di Beijing untuk memilih komite pusat baru yang terdiri dari sekitar 200 anggota penuh. Komite itu kemudian menentukan kepemimpinan inti di politburo dan komite tetap.

Politbiro, atau biro politik saat ini, memiliki 25 anggota, termasuk Liu He. Liu berada di garis depan negosiasi perdagangan dengan AS pada 2020 dan 2021. Di China, ia mengepalai komite stabilitas keuangan pemerintah pusat.

Namun, Liu bukan bagian dari komite tetap Politbiro, lingkaran kekuasaan tertinggi. Saat ini komite tetap memiliki tujuh anggota termasuk Xi dan Perdana Menteri (PM) Li Keqiang.

Xi sendiri sebenarnya memegang tiga posisi kunci, yakni Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, Ketua Komisi Militer Pusat, dan Presiden.

Ia diperkirakan akan mempertahankan dua gelar pertama di kongres partai tahun ini. Posisi negara seperti presiden dan perdana menteri tidak akan dikonfirmasi sampai pertemuan tahunan berikutnya yang biasanya diadakan pada bulan Maret.

Sementara itu, nama yang muncul dalam kemungkinan untuk diganti adalah PM Li Keqiang. Pasalnya, Li mengatakan pada bulan Maret bahwa tahun ini menandai masa jabatan terakhirnya.

"Namun, dia bisa tetap menjadi anggota komite tetap," kata analis JPMorgan, menunjuk pada preseden di Kongres Partai ke-15.

Selama dekade terakhir, Li telah bertemu secara teratur dengan bisnis asing untuk mempromosikan investasi di China. Sejak pandemi dimulai, ia telah menegakkan pemotongan pajak dan biaya untuk bisnis.

Dengan penggantian Li, Rekan Senior di Brookings Institute, Cheng Li, menganggap bahwa penggantinya akan merepresentasikan keinginan serta tujuan Presiden Xi ke depan. Ia menyebut ada empat orang yang berpeluang mengganti LI Keqiang sebagai PM.

"Han Zheng adalah anggota komite tetap. Menjadi PM akan mencerminkan 'kesinambungan kebijakan. Hu Chunhua akan menandakan 'persatuan kepemimpinan' dengan Xi menunjuk orang-orang dari luar faksinya, " kata Li.

"Liu He memimpin delegasi China dalam pembicaraan perdagangan dengan AS dan telah berbicara beberapa kali dengan Menteri Keuangan Janet Yellen. Jika Liu menjadi PM, itu akan menjadi 'popularitas internasional'."

"Wang Yang adalah anggota komite tetap dan merupakan wakil PM dari 2013 hingga 2018. ia dikenal berorientasi pasar, dan memilihnya sebagai PM akan mencerminkan 'perubahan kebijakan yang drastis'," tambah Li.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Xi Jinping Bakal Jadi Presiden China 3 Periode


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading