Internasional

Amerika Kecewa ke OPEC, Kenapa Lagi dengan Minyak?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 October 2022 19:00
A person passes the logo of the Organization of the Petroleoum Exporting Countries (OPEC) in front of OPEC's headquarters in Vienna, Austria June 19, 2018.   REUTERS/Leonhard Foeger
Foto: REUTERS/Leonhard Foeger

Jakarta, CNBC Indonesia - OPEC dan sekutu non-OPEC, biasa disebut OPEC+, memutuskan untuk mengurangi produksi sebesar 2 juta barel per hari mulai November mendatang. Pelaku pasar energi memperkirakan OPEC+ akan memberlakukan pengurangan produksi antara 500.000 barel dan 2 juta barel.

Langkah ini merupakan pembalikan besar dalam kebijakan produksi untuk aliansi tersebut, yang memangkas produksi dengan rekor 10 juta barel per hari pada awal 2020 ketika permintaan anjlok karena pandemi Covid-19. Sejak itu, kartel minyak secara bertahap membatalkan pemotongan tersebut, meskipun beberapa negara OPEC+ berjuang untuk memenuhi kuota minyak mereka.

Sayangnya, keputusan itu membuat Amerika Serikat (AS) kecewa. Pasalnya, Presiden Joe Biden sempat meminta agar OPEC memompa lebih banyak minyak untuk membantu ekonomi global.

"Biden kecewa dengan keputusan picik OPEC+ untuk memangkas kuota produksi sementara ekonomi global menghadapi dampak negatif lanjutan dari invasi Putin ke Ukraina," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC International, Kamis (6/10/2022).

"Mengingat tindakan hari ini, Administrasi Biden juga akan berkonsultasi dengan Kongres mengenai alat dan otoritas tambahan untuk mengurangi kendali OPEC atas harga energi," tambah Gedung Putih lagi.

Pernyataan itu menambahkan bahwa pengumuman OPEC+ berfungsi sebagai pengingat mengapa sangat penting bahwa AS mengurangi ketergantungannya pada sumber bahan bakar fosil asing. OPEC+ sendiri akan mengadakan pertemuan berikutnya pada 4 Desember mendatang.

Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada US$92,82 per barel selama transaksi Rabu sore di London, naik sekitar 1,1%. Sementara itu, kontrak berjangka West Texas Intermediate AS berada di US$87,37, hampir 1% lebih tinggi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Jual Cadangan Minyak Strategis, Ini Alasannya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular