Internasional

Asia Mau Perang, Negara Ini Mulai 'Tembak-Tembakan' Rudal

sef, CNBC Indonesia
Kamis, 06/10/2022 06:30 WIB
Foto: via REUTERS/South Korean Defense Ministry

Jakarta, CNBC Indonesia - Asia terancam perang baru. Ini terjadi di semenanjung Korea.

Semua bermula saat Korea Utara (Korut) melepaskan rudal balistik IRBM ke arah Jepang, Senin. Sistem peringatan bahkan dikeluarkan Negeri Sakura dengan warning evakuasi penduduk di Tokyo dan dua prefektur bagian utara.

IRBM terbang sekitar 4.600 km (2.900 mil). Ini kemungkinan jarak terjauh untuk uji coba Korut, yang biasanya ditembakkan pada lintasan "tinggi" untuk menghindari terbang di atas negara-negara tetangga.


Para pejabat dan ahli mengatakan kemungkinan itu adalah IRBM Hwasong-12, rudal berkemampuan nuklir yang pertama kali diuji Korut di 2017. Diyakini jangkauannya bisa mencapai pangkalan AS di Guam.

Kejadian ini kemudian membuat tegang. Perdana Menteri (PM) Jepang mengutuk keras hal tersebut.

Kecaman juga datang dari "lawan abadi" Korut, Korea Selatan (Korsel) dan sekutunya Amerika Serikat (AS). Selasa malam, keduanya menembakkan total empat rudal sebagai tanggapan atas peluncuran rudal balistik Korut yang melintasi Jepang.

"Rudal darat ke darat, ditembakkan di Laut Jepang," kata militer Seoul dikutip AFP.

"Kedua militer menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ATACMS ke dalam air untuk secara tepat menyerang target virtual," tambah kepala staf gabungan keduanya.

Bukan hanya itu, jet tempur Korsel dan AS juga melakukan latihan pengeboman di target virtual di Laut Kuning. Kanal induk AS bertenaga nuklir USS Ronald Reagan juga mulas mendarat di Korsel.

"Memastikan bahwa kami memiliki kemampuan militer yang siap untuk menanggapi provokasi oleh Korut jika itu terjadi," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada CNN International.

Sementara itu Kamis (6/10/2022) dini hari waktu setempat, Korut dilaporkan kembali meluncurkan rudal balistik ke arah laut Jepang. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengumumkan hal tersebut, sebagaimana dimuat media Yonhap.

Belum ada pendapat dari Korut maupun medianya KCNA. Dewan Keamanan PBB sendiri tengah bertemu di New York, AS, untuk membahas penembakan ini.

Hingga saat ini, total sudah 24 rudal dilemparkan Korut setahun terakhir. Itu termasuk rudal balistik dan rudal jelajah.

Perlu diketahui, Korsel dan Korut secara teknis tetap berperang setelah Perang Korea 1950-1953 berakhir. Kedua negara haya melakukan gencatan senjata dan tak pernah menandatangani perjanjian damai.

Dalam perang Korea, AS dan China menjadi negara yang terlibat. Perang kala itu berubah nilai menjadi antara demokrasi dan komunisme.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Korut Respons Serangan AS - Perbedaan Orang Kaya & Miskin