Internasional

Pasukan Rusia Terus Dipukul Mundur Ukraina, Putin Nyerah?

luc, CNBC Indonesia
Rabu, 05/10/2022 06:40 WIB
Foto: Tentara Ukraina menembak dengan senapan serbu di parit di garis depan dengan pasukan Rusia di wilayah Lugansk, Ukraina, Senin (11/4/2022). (Photo by Anatolii STEPANOV / AFP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia terus didesak mundur. Hari demi hari, militer Ukraina mulai mengambil alih wilayah-wilayah yang sebelumnya diduduki oleh pasukan Vladimir Putin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa militer negaranya telah membuat kemajuan besar dan cepat melawan pasukan Rusia dan membebaskan puluhan kota di selatan dan timur selama seminggu terakhir.

"Minggu ini saja, sejak referendum semu Rusia, lusinan pusat populasi telah dibebaskan. Semuanya berada di wilayah Kherson, Kharkiv, Luhansk dan Donetsk," katanya dalam pidato Selasa (4/10/2022) malam, dikutip Reuters.


Adapun, referendum di 4 wilayah Ukraina diadakan untuk bergabung dengan Rusia dan Moskow menggunakan suara yang mendukung sebagai alasan untuk mencaplok wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia. Pemungutan suara itu secara luas dikecam oleh Barat dan dianggat tidak sah.

Zelensky menyebutkan delapan kota kecil di Kherson di selatan dengan nama baru-baru ini telah direbut kembali.

Sebuah video yang dirilis oleh kementerian pertahanan Ukraina tampaknya menunjukkan bendera Ukraina dikibarkan di atas salah satu komunitas tersebut, Davydiv Brid, di Kherson.

Pasukan Ukraina merebut kembali beberapa desa di sepanjang Sungai Dnipro yang strategis pada hari Senin, kata pejabat Ukraina dan seorang pemimpin yang didukung Rusia di daerah itu.

Di timur, pasukan Ukraina telah memperluas serangan setelah merebut benteng utama Rusia di utara Donetsk, kota Lyman, beberapa jam setelah Putin mengumumkan pencaplokan provinsi tersebut pekan lalu.

Pasukan Rusia di wilayah Donetsk dan Kherson telah dipaksa mundur dalam beberapa hari terakhir dan tampaknya berjuang untuk menghentikan tentara Ukraina yang makin diperlengkapi Barat.

"Fakta bahwa kami telah menembus garis depan berarti bahwa ... tentara Rusia telah kehilangan kemampuan untuk menyerang, dan hari ini atau besok bisa kehilangan kemampuan untuk bertahan," kata Oleh Zhdanov, seorang analis militer yang berbasis di Kyiv.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Zelensky Ngamuk, Mesin Perang Putin Dibombardir