Pedagang Teriak, Harga Beras Naik Gila-gilaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras di pasar merangkak naik tinggi. Dalam beberapa waktu terakhir, kenaikannya nyaris mencapai Rp 1.000 per kg. Kenaikan ini lebih besar hingga 10x lipat dari kenaikan di waktu normal.

Kalangan pedagang pun menyebut kondisi ini jauh lebih parah dalam beberapa waktu terakhir, termasuk jika dibandingkan dengan masa awal pandemi Covid-19.

"Paling mahal beras Cianjur, sebelumnya dulu Rp 12.500/Kg, naiknya Rp 700 jadi Rp 13.200/Kg. Ini paling parah karena biasanya naik paling Rp 50-100/Kg. Baru kali ini naik Rp 700/Kg, pengaruh kenaikan BBM dari solar. Ini parah, langsung kerasa," kata Alan, pedagang beras di Pasar Gunung Batu, Kota Bogor kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/10/2022).

Baca: Pedagang Merintih, Efek Harga BBM, Orang-orang Mulai 'Pelit'

Kenaikan harga beras memang sangat bergantung pada harganya. Semakin mahal atau semakin bagus kualitasnya maka kenaikan harganya pun makin banyak, ada yang Rp 400/Kg, ada yang naik Rp 500/Kg tergantung kualitasnya. Namun tetap saja kenaikannya jauh lebih tinggi dibanding waktu normal yang biasanya hanya berkisar Rp 50-100/Kg.

"Yang paling murah Rp 9.000 sekarang jadi 9.400, naik 400/kg jenis IR 64 yang ukurannya panjang, IR 64 juga ada KW 1,2 atau 3. Nah Rp 400 ini kali aja 50 Kg jadi selisih 20.000/karung, kalau saya beli 50 karung kan lumayan bedanya," katanya.

Contoh lainnya adalah beras Pera jenis IR 42 dimana sebelumnya ada di harga Rp 575.000/Kg, namun kini menjadi Rp 625.000/Kg. Kenaikannya mencapai Rp 50.000/karung.

Baca: Awas! Beras Kembali Ancam Inflasi Indonesia

Alan yang sudah berjualan selama 15 tahun di pasar Gunung Baru mengaku saat ini merupakan salah satu momen tersulitnya selama berdagang.

"Dibanding pandemi lebih kerasa. Dari kenaikan solar sih yang sekarang," sebutnya.

Selain Alan, pedagang beras lainnya juga mengakui bahwa kondisi saat ini sangat sulit. Dia mengakui bahwa kenaikan harga BBM sangat memengaruhi harga beras saat ini.

"Yang jadi masalah BBM, imbasnya banyak. Ya karena biaya logistiknya juga jadi naik kan. Makanya ngaruh gede," kata Ahmad (bukan nama sebenarnya) kepada CNBC Indonesia di lokasi yang sama.

(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lapor Pak Jokowi, Harga Beras Masih Terbang, Kapan Turun?