Bensin, Beras & Tarif Ojol Jadi Biang Kerok Inflasi September
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik mencatat laju inflasi pada September 2022 mencapai 1,17% secara bulanan.
Adapun, inflasi tahun kalendernya mencapai 4,84% dan inflasi tahunannya sebesar 5,95% (year-on-year/yoy).
"Peny kenaikan bensin, tarif angkutan dalam kota, beras, solar, tarif angkutan online dan bahan bakar rumah tangga," kata Kepala BPS Margo Yuwono, Senin (3/10/2022).
Dia menegaskan bahwa inflasi September 2022 sebesar 1,17% ini merupakan tertinggi sejak Desember 2014.
Dari 90 kota yang diamati pergerakan harga, sebanyak 88 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukit Tinggi sebesar 1,87%.
"Kalau dilihat di Bukit Tinggi penyebabnya karena bensin dimana memberi andil sebesar 0,81%, kemudian beras memberi andil 0,35% angkutan dalam kota 0,18% dan terakhir angkutan antar kota 0,9%," paparnya.
Inflasi terendah di Merauke sebesar 0,07%, sementara dua kota mengalami deflasi Manokwari sebesar 0,64% dan Timika 0,59%.
Berdasarkan kelompoknya, kenaikan harga sektor transportasi menjadi pendorong utama. Transportasi mengalami inflasi 8,88% dan memberi andil sebesar 1,08%.
"Kalau dilihat komoditas yang dominan itu adalah bensin, kemudian angkutan dalam kota, solar, angkutan antar kota dan tarif angkutan roda dua online dan tarif angkutan roda empat online," ujar Margo.
(haa/haa)