BBM Bikin Harga Sembako Beterbangan, Ini Jurus Menteri Jokowi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Senin, 03/10/2022 12:05 WIB
Foto: Presiden Jokowi memberikan Bantuan Tunai kepada pedagang kaki lima dan warung yang berada di Pasar Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT, Kamis, 24 Maret 2022. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bakal memengaruhi harga kebutuhan pokok. Namun, kenaikannya tidak terlampau besar bahkan berada di satu digit.

"Angkutan penyeberangan kita beri kenaikan 8-11%. Nah tentu di darat ngga ada satu harga,  yang kita patok tapi karena di darat yang bicara demand and supply, maka saya pikir kenaikan ngga lebih dari 10% transport terhadap komponen harga komoditas kira-kira 20% atau 10% lah, jadi dampak total ke harga 1-1,5%," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (3/9/22).

Kenaikan biaya kebutuhan pokok erat kaitannya dengan biaya logistik yang menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).


Budi menyebut disparitas harga di Indonesia timur seperti Maluku, Papua dan NTT masih terhitung tinggi, namun saat ini kondisinya cukup berbeda. Pasalnya, banyak daerah timur yang kini menjadi penghasil Bapok.

"Ternyata beras di Merauke banyak tapi harganya rendah sekali. Dengan Bulog kerjasama seluruh Papua sudah dicover. Merauke sedang kita improve. Kemarin kita ajak belajar improvement pasca panen di Sragen. kenapa? karena kami harap Merauke jg suplai NTT," sebut BKS

"Sekarang kualitasnya masih kalah dari Sulawesi Selatan. Saya rasa 3-6 bulan Merauke udah siapkan alat-alat dan saat kualitas bagus kita akan sebarkan. Merauke tanah besar. Jadi masih ada suatu upside mungkin produksi yang banyak. Relatif pelaku jujur untuk kerjasama," lanjutnya.

Selain logistik, demi menurunkan biaya kebutuhan pokok maka pemerintah daerah pun harus berkontribusi dengan memberikan subsidi kepada masyarakatnya. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mencontohkan beberapa daerah yang sudah menjalankan skema ini.

"Pemerintah daerah merespon cepat seperti Denpasar, berapa pun harga yang terjadi gejolak di pasar, pemerintah tanggung selisihnya, kan ga banyak 1.000. harga bawang 2 ribu, ngga banyak tapi dengan itu harga ngga bergejolak," sebut Zulhas.

"DKI juga sama, disini ada subsidi dari pemerintah daerah, jadi DKI harganya stabil karena pemerintah ikut campur, ongkos mendatangkan dan juga subsidi harga," lanjutnya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ketegangan Geopolitik Picu Lonjakan Biaya Logistik