Ini Dukungan dan Peran MIND ID Untuk Hilirisasi Minerba RI

Rahajeng, CNBC Indonesia
Jumat, 30/09/2022 20:00 WIB
Foto: Dok Mind ID

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi menyatakan nilai tambah dari hilirisasi minerba di tanah air telah berdampak positif. Selain tercermin dari neraca perdagangan, pendapatan negara dari sektor minerba juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves Septian Hario Seto mengatakan sejumlah program dan proyek prioritas tengah dilakukan untuk mendukung hilirisasi yang semakin kuat di berbagai komoditas. Berbagai upaya ini dilakukan melalui holding pertambangan MIND ID yang memiliki berbagai program penting.

"Jadi kalau dari sisi MIND ID ada beberapa inisiatif yang baik, seperti di nikel dengan Antam sudah ada beberapa kerja sama dengan partner kelas dunia," kata Seto kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/9/2022).


Dia menyebutkan proyek kerja sama LG dan CATL bersama dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Halmahera Timur, kemudian pengembangan High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Obi.

Adanya proyek HPAL disebut akan mendorong percepatan hilirisasi mineral menuju industrialisasi berbasis baterai dan pengembangan kendaraan listrik. Proyek hilirisasi juga ada di Morowali dan Konawe.

Adapula proyek PT Vale Indonesia di Pomala dan Sorowako bersama Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) China dan produsen mobil dunia Ford Motor Co.

"Yang baru diumumkan ada juga d Kalimantan Utara, yang kemungkinan ada penandatanganan untuk PLTA dan juga terkait dengan kerjasama dengan salah satu perusahaan baterai global untuk berinvestasi di sana," ujar Seto.

Dia menegaskan perlu usaha yang lebih besar untuk melakukan hilirisasi timah dan aluminium agar bisa memberikan nilai tambah. Pemerintah pun tengah melakukan beberapa program penataan kembali industri, yang melibatkan anggota MIND ID yakni PT Antam Tbk (ANTM)

"Dengan begitu kita bisa memiliki supply yang stabil dan di sisi lain ESG dari hasil produk yang dihasilkan, itu juga bisa memenuhi standar dunia," ujarnya.

Sementara PT Timah Tbk, sebagai pengelola komoditas timah yang juga merupakan anggota dari MIND ID, memiliki cadangan yang sangat besar. Bahkan Indonesia diperkirakan memiliki cadangan nomor dua di dunia.

"Masih ada peluang pengembangan untuk Timah dan kita perlu menuju ke arah sana, tapi kalau nikel dan aluminium saya kira apa yang sudah dilakukan sekarang ini terutama untuk aluminium ya ini sudah kelihatan jejaknya dan cukup baik ke depan," ungkapnya.

Sementara itu, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) menilai, setelah berhasil dengan nikel, kini hilirisasi bisa dilakukan untuk komoditas lainnya.

Beberapa komoditas mineral yang berpotensi untuk diolah yakni timah, bauksit dan juga tembaga. Ketua Umum PERHAPI Rizal Kasli menyebut program hilirisasi nikel yang digencarkan pemerintah telah mencapai kemajuan yang bagus. Dia mengharapkan hilirisasi mineral lainnya seperti timah, bauksit, dan tembaga dapat mengulang kesuksesan nikel

Melihat hal ini, MIND ID dan seluruh anggotanya kini berperan sebagai pemain kunci atas keberhasilan program hilirisasi komoditas mineral tersebut.

"Kami mengharapkan untuk komoditas lain seperti timah, bauksit, kemudian tembaga dan sebagainya ini bisa dilanjutkan program hilirisasi dengan melakukan benchmark komoditas nikel. Kita lihat bahwa di nikel itu sekarang sudah cukup bagus artinya pemerintah sudah berhasil untuk melakukan larangan ekspor ore nikel," ujar dia


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tambang Kerap Diterpa Isu Lingkungan, Begini Saran DPR