Internasional
Serangan Maut Jelang Rusia Caplok Ukraina, 25 Warga Tewas

Jakarta, CNBC Indonesia - Sedikitnya 25 orang tewas dalam sebuah serangan terhadap konvoi warga sipil di garis depan Ukraina selatan pada Jumat (30/9/2022) pagi waktu setempat. Insiden ini terjadi beberapa jam sebelum Rusia mengesahkan aneksasi empat wilayah Ukraina yang telah diduduki.
Melansir AFP, pejabat Ukraina membenarkan bahwa serangan di Zaporizhzhia di selatan itu menewaskan sedikitnya 25 orang saat warga sipil bersiap untuk pergi menjemput kerabat mereka.
"Dua puluh lima tewas dan sekitar 50 terluka dalam serangan oleh militer Rusia terhadap konvoi kemanusiaan di Zaporizhzhia. Investigasi diluncurkan," kata kantor kejaksaan di Telegram.
Mayat orang-orang yang mengenakan pakaian sipil dibiarkan tergeletak di tanah setelah serangan itu dan jendela-jendela mobil pecah, menurut kesaksian seorang fotografer AFP.
"Hanya teroris lengkap yang bisa melakukan ini," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. "Sampah haus darah! Anda pasti akan menjawab," tambahnya.
Di sisi lain, pihak Kremlin justru menyatakan insiden tersebut merupakan serangan terhadap Rusia karena wilayah itu dianggap telah menjadi bagian dari Negeri Beruang Merah.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin siap untuk secara resmi mencaplok wilayah Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk dan Luhansk di Ukraina, yang sebagian besar pasukannya telah Moskow kendalikan, pada upacara akbar di Kremlin pada Jumat.
Putin telah memperingatkan bahwa dia dapat menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan kendali wilayah itu saat Amerika Serikat, yang memimpin sekutu Barat, bersumpah "tidak akan pernah" untuk mengakui wilayah itu sebagai bagian dari Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa pencaplokan akan diresmikan pada sebuah acara pada di mana Putin akan menyampaikan pidato utama terkait pencaplokan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Maaf Zelensky, 4 Wilayah Ukraina Pilih Bergabung dengan Rusia
(luc/luc)