Target Ekonomi 2023 Tumbuh 5,3%, Dolar AS Setara Rp14.800

Jakarta, CNBC Indonesia - Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,3%.
"Kami melihat terdapat pergeseran tantangan dalam tahun depan, khususnya dalam situasi eksternal," ungkap Ketua Badan Anggaran Said Abdullah dalam sidang paripurna, Kamis (29/9/2022)
Pergeseran yang dimaksud adalah, sebelumnya dunia dihadapkan pada situasi pandemi covid-19. Kini tekanan dari pandemi sudah berkurang, masalah lain muncul dari Perang Rusia dan Ukraina hingga perubahan kebijakan moneter oleh negara maju.
Hal ini memberikan dampak terhadap pemulihan ekonomi nasional. Begitu juga inflasi dan nilai tukar rupiah serta sederet asumsi makro dan pembangunan nasional.
Berikut asumsi dasar ekonomi makro tahun 2023:
- Pertumbuhan ekonomi: 5,3%.
- Laju inflasi: 3,6%
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS: Rp 14.800
- Tingkat Bunga SUN-10 tahun: 7,90%
- Harga minyak mentah Indonesia: US$ 90 per barel
- Lifting Minyak Bumi: 660 ribu barel per hari
- Lifting Gas Bumi: 1.100 ribu barel setara minyak per hari
Berikut sasaran dan indikator pembangunan tahun 2023:
- Tingkat kemiskinan: 7,5-8,5%
- Tingkat pengangguran terbuka: 5,3%-6%,
- Rasio gini: 0,375-0,378
- Indeks Pembangunan Manusia: 73,31-73,49
- Nilai Tukar Petani (NTP): 105-107
- Nilai Tukar Nelayan (NTN): 107-108
[Gambas:Video CNBC]
Tembus RP 3.041 Triliun, Ini Rincian Belanja Jokowi di 2023
(cap/mij)