
Rusia Minggir! Korut Panas, Tembak 2 Rudal Balistik

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal balistik jarak pendek, Rabu. Ini dilakukan menjelang kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris ke Korea Selatan (Korsel).
"Rudal itu terbang sekitar 360 kilometer (223 mil) pada ketinggian 30 kilometer dengan kecepatan Mach 6", kata Kepala Staf Gabungan Seoul mengatakan dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Kamis (29/9/2022).
"Militer kami telah memperkuat pemantauan dan pengawasan dan mempertahankan kesiapan maksimal dalam koordinasi erat dengan Amerika Serikat (AS)," tambahnya.
Jepang juga mengkonfirmasi peluncuran tersebut. Wakil Menteri Pertahanan Toshiro Ino mengatakan serentetan uji coba rudal Korut baru-baru ini juga terjadi.
"Belum pernah terjadi sebelumnya," tegasnya merujuk banyaknya frekwensi yang dilakukan.
"Peluncuran rudal yang berulang tidak dapat ditoleransi," tambahnya.
AS sendiri dalam komentar terpisah juga mengutuk peluncuran itu. Paman San meminta tetap terbukanya dialog.
"Peluncuran ini melanggar beberapa Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menimbulkan ancaman bagi tetangga DPRK (Korut) dan komunitas internasional," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
"Kami tetap berkomitmen untuk pendekatan diplomatik ke DPRK dan menyerukan DPRK untuk terlibat dalam dialog," kata pejabat ini.
Sebelumnya Korut sendiri melakukan uji coba rudal balistik jarak pendek pada hari Minggu. Korut jarang mengonfirmasi langsung sejumlah laporan kecuali memuat artikel lewat media corong pemerintah KCNA.
Harris dijadwalkan tiba di Seoul pada hari Kamis untuk kunjungan singkat, di mana dia akan pergi ke perbatasan yang dijaga ketat antara Korut dan Korsel. Gedung Putih mengatakan perjalanan Harris, yang mengikuti kunjungan ke Jepang, bermaksud untuk menggarisbawahi pentingnya aliansi dengan Seoul.
Washington adalah sekutu keamanan utama Seoul dan menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korsel untuk membantu melindunginya dari Korut. Pekan lalu, USS Ronald Reagan yang bertenaga nuklir melakukan latihan bersama dengan angkatan laut Korsel di perairan lepas semenanjung Korea.
Korut dan Korsel berlangsung tahun 1950an. Keduanya hingga kini belum berdamai dan masih dalam situasi 'gencatan senjata'.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Jong Un Luncurkan Rudal, Pengebom Nuklir AS Dekati Korut