Sri Mulyani & Luhut Buka Suara! Benarkah Dunia Resesi 2023?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Rabu, 28/09/2022 08:55 WIB
Foto: Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan dan Menkeu Sri Mulyani/Foto: Ari Saputra, Detik

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanda-tanda akan terjadinya resesi pada tahun depan semakin santer setelah sejumlah negara mengalami perlambatan ekonomi.

Perlambatan muncul di negara-negara maju, termasuk ekonomi raksasa seperti China, Amerika Serikat dan Inggris. Resesi ini adalah konsekuensi dari terjalnya pemulihan ekonomi pasca-pandemi yang salah satunya dipengaruhi oleh hantaman perang Rusia dan Ukraina.


Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Asian Development Bank (ADB) telah berulang kali mengumandangkan bahaya resesi di 2023. Kini, Menteri Keuangan terbaik di dunia Tahun 2018 versi World Government Summit Dubai Sri Mulyani turut mengungkapkan tanda-tanda resesi yang makin jelas ini.

Sri Mulyani memprediksi ekonomi dunia diperkirakan akan masuk dalam jurang resesi pada tahun depan. Hal ini tak lepas dari kenaikan bunga acuan yang dilakukan bank sentral di sejumlah negara seperti AS dan Inggris untuk meredam inflasi.

"Kenaikan suku bunga cukup ekstrem bersama-sama, maka dunia pasti resesi pada 2023," kata Sri Mulyani.

Suku bunga acuan di Inggris tercatat sebesar 2,25% atau naik 200 basis points (bps) dan AS sudah mencapai 3,25% setelah naik 300 bps. Sementara itu, AS diperkirakan akan kembali menaikkan sebesar 75 bps dan Eropa sebesar 125 bps.

"Ini kenaikan ekstrem, selama ini Eropa sangat rendah dari sisi policy rate-nya," ujar Sri Mulyani. Pada kuartal II-2022, dia melihat pertumbuhan ekonomi China, AS, Jerman dan Inggris sudah mengalami koreksi.

Sri Mulyani melihat kondisi ini kemungkinan akan berlanjut di kuartal III dan sampai akhir tahun. "Sehingga prediksi pertumbuhan tahun ini dan tahun depan termasuk resesi mulai muncul," ujarnya.

Hal senada turut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengatakan ada kemungkinan yang cukup besar resesi akan terjadi pada tahun depan.

"Akibat perang di Ukraina dan ketegangan d Tiongkok, ini perlu kita semua kompak menghadapi keadaan ini jadi kita jangan sampai membuat hal yang tidak perlu di antara kita. Karena ini bisa menyerang kita semua," kata Luhut.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Emas Antam Naik Tinggi - Daftar Negara Terancam Krisis