Pulang dari AS, Luhut Beberkan Seramnya Resesi Dunia!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 27/09/2022 21:00 WIB
Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan Saat Investment Forum: 5 Super Priority Tourism Destinations. (Tangkapan Layar via Youtube Kementerian Investasi - BKPM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan global resesi yang akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Dia berpesan semua pihak harus kompak menghadapi masalah ini.

"Di tengah global resesi yang mungkin akan terjadi tahun depan, yang kita tahu akibat perang di Ukraina dan ketegangan di Tiongkok. Kita perlu semua kompak menghadapi keadaan ini. jangan sampai membuat hal-hal yang tidak perlu diantara kita karena bisa menyerang kita semua," kata Luhut dalam Konferensi Pers F1H20, Selasa (27/9/2022).


Dalam bahasanya 'perfect storm' yang terjadi sudah terlihat. Dimana The Fed diprediksikan akan menaikkan suku bunga mencapai 4,75% sampai akhir tahun. yang akan berdampak pada seluruh dunia termasuk negara berkembang.

Meski begitu menurut Luhut posisi Indonesia lebih baik dari negara lain. Bahkan mendapat pujian dari Amerika Serikat.

"Kalau kita lebih hati - hati lebih kompak lebih bekerja sama.. akan berdampak mengurangi pressure dari ekonomi dunia," katanya.

"Langkah-langkah tim baik sekali dalam mengatasi hal ini, tidak ada yang sempurna tapi kalau kita mau bekerja semua lini kita lihat pangan kita lihat, efisiensi kita lihat industri berjalan baik. Saya kira kita bisa melewati perfect storm ini," tambahnya.

Selain itu Luhut juga mengatakan sering mendapat pujian dari negara lain bahwa Indonesia yang merupakan kekuatan baru.

"Jangan kita menyerang diri sendiri. Dunia melihat Indonesia adalah kekuatan baru, dan ini disampaikan pada pertemuan di Amerika dan tempat lain, Indonesia adalah super power mini yang bisa maju ke depan. kita harus bangga dan tidak perlu ragu terhadap itu kalau kita kuat dan kompak pasti bisa," katanya.

Ini bukan kali pertama Luhut menyebut adanya ancaman resesi global yang berdampak pada Indonesia. Dalam acara Puncak Hari Maritim Nasional 2022, Selasa (27/9/2022) juga mewanti-wanti adanya ancaman ini.

"Kemarin saya di New York, bahwa dunia akan memasuki global krisis atau perfect storm yang akan terjadi beberapa waktu ke depan ini," tambahnya.

Luhut menjelaskan Indonesia harus bekerja sama dan melakukan penataan untuk mengatasi dampak global krisis.

"Suka tidak suka itu akan berdampak pada ekonomi Indonesia. Inflasi kita masih 4,9. Lalu, core inflasi kita 2,8 tapi banyak di pangan inflasi tinggi yang sekarang sedang kita kerjakan bersama berdasarkan perintah Presiden RI," katanya.


(emy/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Luhut Ramal Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp 300 Triliun