
Temuan 'Harta Karun' Gas Terbesar Dunia di RI Tak Sesuai!

Jakarta, CNBC Indonesia - Premier Oil, bagian dari Harbour Energy Company hingga kini masih melangsungkan kegiatan pencarian 'harta karun' yakni berupa cadangan minyak dan gas bumi (migas) di Blok Andaman II. Hal tersebut menyusul adanya temuan di sumur eksplorasi Timpan-1 beberapa waktu lalu.
Namun demikian, perusahaan rupanya mengkhawatirkan karakteristik dari sumur Timpan-1 tidak sesuai seperti yang diharapkan. Meskipun Blok tersebut sebelumnya di gadang-gadang menjadi temuan potensi gas terbesar dunia.
"Kabar baiknya ditemukan gas dalam jumlah besar, dan ini sampai batas tertentu mengurangi beberapa prospek multi-TCF lainnya di seluruh areal. Namun permeabilitas berada di bawah ekspektasi, artinya kualitas reservoir di lokasi itu tidak sebaik yang kita harapkan," CEO dan Direktur Harbour Energy Linda Zarda Cook dalam paparan bulan lalu, dikutip Selasa (27/9/2022).
Meski demikian, perusahaan bakal melanjutkan kegiatan eksplorasi berupa studi seismik 3D pada bagian timur Blok Andaman II. Berikutnya perusahaan akan melanjutkan pengeboran dua hingga tiga sumur eksplorasi mulai tahun depan.
"Dengan dukungan mitra kami, kami telah menyetujui akuisisi seismik 3D di bagian timur dari Andaman II dan sedang dalam diskusi tentang kemungkinan pengeboran 2 sampai 3 sumur eksplorasi atau penilaian mungkin mulai akhir tahun depan dan melanjutkan ke 2024," kata dia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya memperkirakan bahwa Indonesia memiliki potensi temuan minyak dan gas bumi (migas) yang terbesar di dunia. Temuan potensi migas itu berada di laut Aceh khususnya Blok Andaman II dan Blok Andaman III.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan wilayah Andaman kemungkinan bisa masuk dalam area giant discovery yang berpotensi menjadi temuan cadangan migas terbesar dunia. Terutama jika Repsol selaku operator Blok Andaman III kembali mengulang kesuksesan yang dilakukan oleh Premier Oil di Blok Andaman II.
"Blok Andaman III kan oleh Repsol, kalau ini ketemu juga ini bisa menjadi penemuan besar dunia. Kalau di sana ketemu, menyebarnya ke Thailand karena arahnya ke sana jadi luar biasa kalau ada," kata Tutuka di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (20/7/2022).
Tutuka mengatakan potensi sumber daya untuk Blok Andaman II sendiri rata rata sekitar 6 Trillion Cubic Feet (TCF). Ia pun optimistis jika potensi sumber daya Blok Andaman III tidak akan jauh dari potensi Andaman II.
"Sekarang discovery ini gak ada yang besar. Kalau dia nanti ketemu besar (Andaman). Ini kan ngebor setelah sumur Timpan (Andaman II), satu nanti sumur Rencong (Andaman III) itu akan kita lihat," ujarnya.
Seperti diketahui, Premier Oil selaku operator Blok Andaman II yang terletak 150 km lepas pantai Aceh menemukan cadangan minyak dan gas bumi.
Penemuan tersebut diperoleh setelah perusahaan menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki. Sumur di bor secara vertikal total pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut.
Berdasarkan pengujian, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD). Premier Oil Andaman Ltd. akan segera melakukan studi evaluasi post drill untuk menentukan langkah eksplorasi selanjutnya dalam usaha mengkomersialisasikan penemuan ini di lepas pantai cekungan Sumatera Utara.
(pgr/pgr)
Next Article Harta Karun RI Hingga 54 Negara Terancam Malapetaka


Ekonomi RI Bikin Kaget Tumbuh 5,12%, Istana Buka Suara

Media Asing Sorot Sengketa Ambalat RI-Malaysia, Ini Kata Anwar Ibrahim

Megathrust 'Meledak', Jutaan Warga di Jawa Terancam Tergulung Tsunami

Besok Ada Kabar Genting, Bisa Jadi Mimpi Buruk Buat RI!

Ingat Pesan Google, Segera Hapus Foto dan File Ini di HP Android Anda!

10 Tanaman Hias Outdoor yang Cantik, Tahan Panas & Hujan

Prabowo: Saya dan Wapres Kita Bukan Anak Kecil, Tak Bisa Ditipu!
