Penampakan Filipina yang Luluh Lantak Diterjang Topan Noru
Foto udara banjir usai Topan Super Noru menerjang kawasan San Miguel, provinsi Bulacan, Filipina, Senin (26/9/2022) Topan Noru ini telah diklasifikasikan sebagai topan kategori 3 setelah kecepatan angin itu meningkat menjadi 185 km per jam dari 120 kpj pada Sabtu malam. (REUTERS/Adrian Portugal)
Topan tersebut menyebabkan angin kencang dan hujan lebat hingga banjir yang telah memaksa ribuan orang melakukan evakuasi meninggalkan rumah mereka. (REUTERS/Eloisa Lopez)
Angin berkelanjutan memiliki kecepatan maksimal hingga 195 kilometer per jam terjadi di negara kepulauan tersebut. Itu menjadikan Noru menjadi badai terkuat yang melanda Filipina tahun ini. (Photo by Ezra Acayan/Getty Images))
Evakuasi paksa pun berlangsung di beberapa daerah berisiko tinggi yakni kota metropolitan, termasuk komunitas miskin yang tinggal di gubuk-gubuk tipis di sepanjang sungai. (REUTERS/Eloisa Lopez)
Lima petugas penyelamat tewas. Gubernur Daniel Fernando dari Provinsi Bulacan, mengatakan lima penyelamat, yang menggunakan perahu untuk membantu warga yang terjebak dalam air banjir, tertimpa tembok yang runtuh kemudian tampaknya tenggelam di perairan. (Photo by JAM STA ROSA/AFP via Getty Images)
Sebelumnya, badan bencana Filipina mengumumkan status siaga sejak Sabtu (24/9) ketika badai tropis yang mendekat meningkat menjadi topan yang diperkirakan akan membawa hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di atas pulau utama Luzon. (REUTERS/Lisa Marie David)
