
Pertamina Buka Suara Soal Heboh Pertalite Kini Makin Boros

Jakarta, CNBC Indonesia - Warganet mengeluhkan soal pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite cenderung lebih boros. Keluhan di dunia maya ini muncul setelah harga Pertalite dinaikkan menjadi Rp 10.000 per liter.
Tidak tinggal diam, Pertamina pun angkat bicara mengenai keluhan warganet tersebut.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan bahwa standar dan mutu Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Adapun, batasan dalam spesifikasi sesuai Keputusan Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP).
"Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diijinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (kilo Pascal)," tegas Irto kepada CNBC Indonesia, dikutip Minggu (25/9/2022).
Irto menjelaskan penguapan dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat. Secara spesifikasi, batasan maksimum untuk penguapan Pertalite adalah 10%, dibatasi maksimal 74 derajat Celsius. Adapun produk Pertalite ada di suhu 50 derajat Celsius. Artinya, pada saat temperatur 50 derajat Celsius, BBM subsidi itu sudah bisa menguap hingga 10%.
"Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya. Pertamina mengimbau agar konsumen melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi, seperti SPBU dan Pertashop, agar produk BBM yang didapatkan terjamin kualitas dan keamanannya," katanya.
Beberapa keluhan warganet soal Pertalite yang boros muncul Twitter minggu lalu.
"Ada yang merasakan gak, penggunaan BBM jadi boros semenjak harganya naik," ungkap seseorang di twitter dalam akun @badaiborneo, dikutip Minggu (25/9/2022).
"Akhir-akhir ini, BBM Pertalite bersubsidi naik, tapi saya isi untuk di kendaraan saya sekarang kok agak boros ya, ampere indikatornya gak kaya dulu. Apa kalian juga ngerasain?" ungkap akun @amismark.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Konsumsi Pertalite Diprediksi Naik 1 Juta Kilo Liter di 2025