
Penampakan Rudal Korut Saat Korsel Dipenuhi Kapal Induk AS
Korea Utara meluncurkan rudal jelang latihan militer antara pasukan Amerika Serikat dan Korea Selatan

Kapal induk Angkatan Laut AS USS Ronald Reagan berlabuh di sebuah pelabuhan di Busan, Korea Selatan, Jumat (23/9/2022). Kapal induk AS itu akan bergabung dengan kapal-kapal perang Korsel dalam aksi unjuk kekuatan militer yang dimaksudkan untuk mengirimkan peringatan kepada Korea Utara (Korut). (REUTERS/Daewoung Kim)

Kedatangan kapal induk AS itu menandai pengerahan paling signifikan, namun juga dilakukan di bawah dorongan baru untuk memiliki lebih banyak 'aset-aset strategis' yang berkemampuan nuklir milik AS untuk beroperasi di kawasan tersebut untuk menangkal Korut.(Yonhap via REUTERS)

Di dalam kapal induk USS Ronald Reagan terparkir sejumlah jet F/A-18 yang mampu mencapai kecepatan mach 1,6 (setara dengan 1.975,68 km/jam). (Yonhap via REUTERS)

Presiden Korsel Yoon Suk-yeol telah mendorong dilakukannya lebih banyak latihan bersama dan aksi unjuk kekuatan militer lainnya sebagai peringatan untuk Korut, yang awal tahun ini melancarkan sejumlah uji coba rudal. (REUTERS/Josh Smith)

Korut sebelumnya selalu mengecam pengerahan militer AS dan latihan gabungan AS-Korsel yang dianggapnya sebagai latihan perang dan bukti kebijakan bermusuhan oleh Washington DC dan Seoul. (REUTERS/Daewoung Kim)

Kunjungan kapal induk AS USS Ronald Reagan ke Busan ini menjadi yang pertama dilakukan oleh sebuah kapal induk AS ke Korsel sejak tahun 2018. Pada tahun itu, kedua negara yang bersekutu itu menunda banyak aktivitas militer gabungan di tengah upaya-upaya diplomatik untuk melibatkan Korut. (REUTERS/Daewoung Kim)

Saat ini, eskalasi di Semenanjung Korea sendiri meningkat setelah Pyongyang meluncurkan beberapa uji rudal balistik pada tahun ini. Presiden baru Korsel, Yoon Suk Yeol, bahkan berencana untuk menempatkan nuklir AS di wilayahnya. (REUTERS/Daewoung Kim)

Dengan memanasnya hubungan dua Korea, Korut memandang latihan itu sebagai bukti kebijakan bermusuhan oleh Washington dan Seoul. Negara pimpinan Kim Jong Un itu bahkan baru-baru ini mengeluarkan sebuah doktrin baru. (Yonhap via REUTERS)

Doktrin itu, yang disahkan dalam bentuk undang-undang, memungkinkan negara itu untuk meluncurkan senjata nuklir preventif secara otomatis dan segera untuk menghancurkan kekuatan musuh. AS dan Korsel sendiri telah menentang kebijakan tersebut. Negeri Paman Sam mengatakan bahwa hal itu telah membuat eskalasi 'meningkat dan tidak stabil'. (REUTERS/Josh Smith)

Dalam tayangan berita, Korea Utara (Korut) dilaporkan meluncurkan rudal balistik bawah laut (SLBM) yang belum teridentifikasi jenisnya ke lepas pantai di timur Korea Selatan (Korsel) (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Peluncuran itu dilakukan setelah kedatangan kapal induk AS di Korea Selatan untuk berpartisipasi dalam latihan bersama dengan pasukan Korea Selatan, dan menjelang kunjungan yang direncanakan minggu depan oleh Wakil Presiden AS Kamala Harris. (REUTERS/Kim Hong-Ji)