Debu & Jalan Lubang Muncul di Proyek Kota Baru Pinggir DKI
Sejumlah kendaraan melintas di jalan yang rusak di Kawasan Jalan raya Perancis Dadap, Tangerang, Kamis (22/9/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Diketahui, Jl Raya Perancis memiliki panjang sekitar 6 km dan menghubungkan ke kawasan Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, PIK 2, dan Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jalan ini didominasi oleh kendaraan berat seperti truk karena memang berada di kawasan pergudangan dan sebagian truk-truk proyek pengurukan kawasan PIK2 yang menjadi Kota Baru di Pinggir Jakarta, tepatnya Kabupaten Tangerang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pantauan CNBC Indonesia di lokasi, permukaan jalan ini hancur berurat. Truk-truk lewat dengan lambat karena jala rusak. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Tiang-tiang yang sudah menempel dan tidak terpakai juga masih berdiri tegak sehingga menggangu arah kendaraan yang melintas. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Kabel listrik juga terlihat menjuntai hingga ke tanah. Salah satu warga yamg tidak mau disebutkan namanya mengatakan memang sudah biasa truk-truk lewat sini sehingga jalan bisa rusak. "Sempat ada perbaikan jalan cuma rusak lagi karena muatan truknya besar-besar" katanya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Terlihat juga truk bermuatan urukan tanah yang melintas ke arah pembangunan PIK2. Sebelumnya salah satu warga mengeluhkan di Twitter akibat banyaknya truk bermuatan tanah mondar mandir di jalan Prancis Dadap ini. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Salah satu akun twitter @Alghifaqsa membalas postingan dari @aboutTNG yang menggambarkan rusaknya jalan di kawasan Dadap. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Netizen yang mengaku kerap melintas di jalur tersebut pun menyebut bahwa kondisi memprihatinkan jalan rusak di Dadap sudah berlangsung cukup lama. "Orang Dadap bertahun-tahun jadi korban pembangunan PIK 2. Jalan rusak parah lubangnya besar besar, mobil kecil sering nyangkut, debu dan jalan masuk kerumah" katanya dikutip dari akun @Alghifaqsa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
