
Perang Minggir! Pacar Rahasia Putin Diisukan Dipaksa Aborsi

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan telah memaksa kekasihnya, Alina Kabaeva (39) untuk melakukan aborsi. Selama berhubungan dengan Putin, peraih medali emas Olimpiade itu diperkirakan telah melahirkan setidaknya tiga anak.
Mengutip saluran Telegram General SVR, Kabaeva diklaim hamil pada Mei lalu. Mengetahui hal ini, pemimpin berusia 69 tahun itu menganggap waktu kehamilan Kabaeva tidak tepat dan memaksnya untuk melakukan aborsi.
"Kami sudah berbicara pada awal Mei tahun ini bahwa Alina Kabaeva hamil, dan setelah jenis kelamin anak yang belum lahir diketahui, kami melaporkan bahwa Putin dan Kabaeva akan segera memiliki seorang anak perempuan," tulis saluran tersebut, sebagaimana dikutip Daily Star, Kamis (22/9/2022).
Keduanya dilaporkan bertengkar akibat permintaan aborsi dan mantan atlet gymnastic itu kini dilaporkan bersembunyi. Ia terakhir terlihat di depan umum di sekitar St Petersburg pada Juni lalu.
"Tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap kehamilan Kabaeva terlalu dini, dan kelahiran anak lain yang tidak direncanakan, tidak diinginkan... Akibatnya, hubungan antara Putin dan Kabaeva memburuk," ujar saluran itu.
Pada akhir Agustus, Putin dilaporkan bersikeras agar Alina melakukan aborsi saat kehamilannya sudah lebih dari 20 minggu. Ia dipaksa menggugurkan anak saat tidak ada indikasi medis dan sosial untuk aborsi.
"Setelah aborsi, komplikasi muncul dan untuk beberapa waktu Kabaeva tidak dapat muncul di depan umum," jelas saluran itu.
"Atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin, ribuan wanita dan anak-anak dibunuh (di Ukraina), yang nasibnya tidak peduli padanya. Tapi dia juga ingin meludahi orang-orang yang dekat dengannya, termasuk istri dan anak-anaknya."
Akibat peristiwa ini, Kabaeva sempat menolak permintaan dari mentornya Irina Viner untuk menghadiri gala di Moskow beberapa waktu lalu.
General SVR adalah saluran Telegram anonim yang tampaknya dijalankan oleh mantan letnan jenderal Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, yang menggunakan alias Viktor Mikhailovich. Isu-isu yang dilempar memang sulit diverifikasi, namun tidak sedikit yang mempercayai kebenaran dari informasi yang dibagikan di saluran tersebut.
(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Puluhan Pejabat Rusia Tuntut Putin Mundur
