Bahlil Pede Bisa Raup Investasi Rp1.400 Triliun, Ini Sebabnya

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
21 September 2022 15:25
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat raker dengan Komisi VI DPR, Rabu (21/9/2022). Foto: tangkapan layar Youtube Komisi VI DPR RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku tetap optimistis bisa mencapai target investasi Rp1.400 triliun pada tahun 2023. Melonjak dari target tahun Rp1.200 triliun.

Dia berharap, investasi Rp1.400 triliun itu bisa menopang target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 sebesar 5% dan maksimal menciptakan lapangan kerja baru.

"Tahun depan ditargetkan Rp 1.400 triliun karena ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan, menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%, defisit anggaran kita kan turun di bawah 3% kembali seperti semula. Artinya ada ruang fiskal kita yang berkurang, makanya harus ditutup dengan investasi," kata Bahlil ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (21/9/2022).

Dia berharap target ini bisa tercapai meski anggaran Kementerian Investasi tahun 2023 berkurang menjadi Rp 1,09 triliun dari tahun ini sekitar Rp1,3  triliun.

"2020 target investasi Rp 800 triliun banyak yang pesimis karena pandemi. Alhamdulillah tercapai. 2021 diperintahkan Presiden Rp 900 triliun, Alhamdulillah tercapai. Tahun 2022 direncanakan jadi Rp 1.200 triliun karena perintah presiden meski orang ragu juga kan dan anggaran kami kecil," kata Bahlil.

Bahlil juga mengatakan dari komposisi investasi, yang masuk paling banyak dari penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI) dibandingkan modal dalam negeri (PMDN).

Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2022 (Tangkapan layar)Foto: Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2022 (Tangkapan layar)
Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2022 (Tangkapan layar)

"Mungkin FDI akan lebih dominan, akan lebih dari 5% selisihnya dengan PMDN karena kita punya kalkulasi itu," katanya.

Untuk pencapaian investasi kuartal-III tahun 2022, Bahlil menambahkan, masih sesuai jadwal, meski belum bisa membeberkan realisasinya.

Sepanjang Januari-Juni 2022,BKPM mencatat, realisasi investasi PMA melonjak 35,8% secara tahunan menjadi Rp310,4 triliun. Sedangkan, PMDN tercatat naik 28% dibandingkan periode sama tahun lalu, menjadi sebesar Rp274,2 triliun.

Secara total, realisasi investasi semeter-I tahun 2022 secara tahunan naik 32% menjadi Rp584,6 triliun. Sebanyak 53,1% berasal dari PMA dan PMKDN berkontribuso 46,9%.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Investor Asing Serbu RI Tanpa Embel-embel 'Diskonan'


(dce/dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading