Syok Harga BBM Naik, Warga Jakarta Ramai-ramai Naik MRT-KRL
Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat penumpang angkutan umum seperti MRT Jakarta dan kereta rel listrik (KRL) bertambah.
"Pada 14 September mencapai 76 ribu karena kenaikan BBM meski kadang itu syok sebentar lalu agak turun sedikit," kata Direktur Operasi MRT Jakarta Muhammad Effendi dalam Forum Jurnalis MRT, Selasa (20/9/2022).
Dari paparannya, dampak kenaikan BBM subsidi yang terjadi pada 3 September 2022, membuat rata-rata penumpang MRT meningkat.
Sebelum kenaikan harga BBM jumlahnya adalah 61.014 orang, dan setelah kenaikan harga BBM menjadi 63.339 atau naik sekitar 3,8%.
Sedangkan peningkatan tertinggi terjadi pada hari kerja sekitar 8,5% sementara pada akhir pekan peningkatan penumpang sebesar 4%.
Namun meski ada peningkatan, rata-rata penumpang MRT Jakarta masih belum bisa menyamai masa sebelum pandemi. Menurut Effendy, pada 2019 lalu rata-rata penumpang mencapai 86 ribu dan pernah sampai 130 ribu pada hari tertentu.
Penumpang moda transportasi KRL juga dilaporkan mengalami peningkatan. VP Corporate Secretary PT KAI Commuter Anne Purba mengungkapkan, angka rata-rata kenaikan pengguna KRL Jabodetabek pascakenaikan harga BBM 3 September naik 3%.
Terpantau tren pengguna KRL commuter line Jabodetabek di hari kerja, pekan ini hingga Kamis (8/9/2022) sebanyak 2.834.273 orang atau rata-rata sebanyak 708.568 orang per hari.
Angka itu naik 3% jika dibanding dengan rata-rata pengguna pada hari kerja satu minggu sebelumnya (29 Agustus-2 September) yaitu sebanyak 689.310 orang per hari.
Tercatat volume pengguna tertinggi di hari kerja yaitu pada Senin, (5/9/2022) yang sebanyak 733.733 orang.
KAI Commuter juga mencatat tren kenaikan rata-rata pengguna sebesar 9% pada libur akhir pekan lalu, yaitu sejumlah 1.119.188 orang atau rata-rata 559.594 orang per hari.
Sedangkan volume pengguna pada akhir minggu sebelum kenaikan harga BBM tercatat 1.027.018 orang atau rata-rata 513.509 orang per hari.
(dce)